Tragedi kapal renggut 269 jiwa, bos operator Sewol ditangkap
A
A
A
Sindonews.com – Kim Han-sik, kepala perusahaan Chonghaejin yang mengoperasikan kapal feri Sewol yang tenggelam di Korea Selatan (Korsel) ditangkap. Dia dianggap ikut bersalah atas tragedi tenggelamnya kapal yang merenggut 269 orang.
Bos operator Sewol itu ditangkap pihak Kejaksaan Korsel di kediamannya, di pinggiran Kota Pundan, Kamis (8/5/2014). Penangkapan Han-sik, seperti dilansir Reuters, berdasarakan pengembangan dari investigasi yang dilakukan polisi dan jaksa setempat.
”Sejumlah tuduhan telah diajukan terhadap dirinya, termasuk pembunuhan disengaja dan pelanggaran undang-undang tentang keselamatan navigasi,” kata perwakilan resmi dari kelompok gabungan jaksa dan polisi yang menangkap Han-sik.
Kim Han - Sik dikenal sebagai pembantu dekat dari miliarder asal Korsel, Yu-beun Ung. Para penyidik percaya, dia ikut bersalah atas operasional kapal di perusahannya yang telah menewaskan banyak orang.
Dalam perkembangan penyelidikan, awak kapal termasuk kapten feri merupakan orang yang pertama yang meninggalkan kapal saat insiden terjadi. Selain itu, saat menyadari kapal mulai tenggelam, awak kapal tidak melakukan evakuasi secara cepat. Kejaksaan Umum Korsel menyatakan, bahwa kapten feri Sewol, Lee Joon Seok, dan tiga awak kapal menghadapi tuduhan pembunuhan.
Gara-gara tragedi kapal tenggelam itu, Perdana Menteri Korsel, Chung Hong - won mengundurkan diri pada 27 April 2014 lalu. Dia merasa ikut bertanggung jawab atas tragedi yang merenggut ratusan pelajar itu.
“Hal yang benar bagi saya untuk dilakukan adalah dengan memikul tanggung jawab dan mengundurkan diri,” kata Chung saat konferens pers 11 hari setelah tragedi kapal tenggelam terjadi. Presiden Korsel, Park Geun - hye mengatakan, bahwa dia menerima pengunduran diri Chung.
Bos operator Sewol itu ditangkap pihak Kejaksaan Korsel di kediamannya, di pinggiran Kota Pundan, Kamis (8/5/2014). Penangkapan Han-sik, seperti dilansir Reuters, berdasarakan pengembangan dari investigasi yang dilakukan polisi dan jaksa setempat.
”Sejumlah tuduhan telah diajukan terhadap dirinya, termasuk pembunuhan disengaja dan pelanggaran undang-undang tentang keselamatan navigasi,” kata perwakilan resmi dari kelompok gabungan jaksa dan polisi yang menangkap Han-sik.
Kim Han - Sik dikenal sebagai pembantu dekat dari miliarder asal Korsel, Yu-beun Ung. Para penyidik percaya, dia ikut bersalah atas operasional kapal di perusahannya yang telah menewaskan banyak orang.
Dalam perkembangan penyelidikan, awak kapal termasuk kapten feri merupakan orang yang pertama yang meninggalkan kapal saat insiden terjadi. Selain itu, saat menyadari kapal mulai tenggelam, awak kapal tidak melakukan evakuasi secara cepat. Kejaksaan Umum Korsel menyatakan, bahwa kapten feri Sewol, Lee Joon Seok, dan tiga awak kapal menghadapi tuduhan pembunuhan.
Gara-gara tragedi kapal tenggelam itu, Perdana Menteri Korsel, Chung Hong - won mengundurkan diri pada 27 April 2014 lalu. Dia merasa ikut bertanggung jawab atas tragedi yang merenggut ratusan pelajar itu.
“Hal yang benar bagi saya untuk dilakukan adalah dengan memikul tanggung jawab dan mengundurkan diri,” kata Chung saat konferens pers 11 hari setelah tragedi kapal tenggelam terjadi. Presiden Korsel, Park Geun - hye mengatakan, bahwa dia menerima pengunduran diri Chung.
(mas)