Lagi, kelompok pemuja setan menuntut hak yang sama di AS
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok pemuja setan “The Satanic Temple” di Oklahoma, Amerika Serikat, kembali menuntut hak yang sama dengan penganut agama dan kepercayaan lain. Mereka menuntut patung Baphomet dibolehkan dipajang di area publik, termasuk gedung parlemen setempat.
Kelompok itu telah menyewa pemahat untuk membuat patung Baphomet—patung manusia berkepala kambing—dengan dana yang digalang dari kelompok mereka. Lucien Greaves, juru bicara The Satanic Temple mengatakan, patung ciri khas kelompoknya harus ditempatkan di monumen Ten Commandments (Monumen Sepuluh Perintah) di kompleks gedung parlemen di Kota Oklahoma.
Patung itu, ujar Greaves, hampir selesai.”Kami benar-benar bekerja bersama-sama secara cepat,” kata Greaves, seperti dilansir Fox News, Senin (5/5/2014). Dia mengklaim kelompoknya telah mengumpulkan dana lebih dari USD20.000 untuk proyek pemasangan patung Baphomet itu. Dana itu digalang secara online di internet.
Kelompok itu terus memaksa pemerintah Oklahoma memenuhi tuntutan mereka, dengan dalih menuntut hak yang sama sebagai warga negara AS. Namun, tuntutan itu sulit terpenuhi. Salah satunya, agama maupun kepercayaan yang mereka anut tidak diakui.
Para pejabat Oklahoma mengatakan tidak ada cara bahwa patung Setan di neraka berhak menempati wilayah di gedung Capitol (gedung parlemen).
”Tidak akan pernah ada monumen setan dengan alasan apapun dari dari pemerintah Oklahoma. Usulan mereka tidak masuk akal,” ujar Alex Weintz, juru bicara Gubernur Oklahoma, Mary Fallin, dalam sebuah pernyataan.
Tuntutan itu telah muncul sejak Januari 2014 lalu menyusul dibolehkannya kaum Kristen menempatkan patung khas mereka di kompleks gedung parlemen. Keputusan itu membuat kelompok pemuja setan itu iri. (Baca: Pengikut setan di AS tuntut hak kebebasan)
Kelompok itu telah menyewa pemahat untuk membuat patung Baphomet—patung manusia berkepala kambing—dengan dana yang digalang dari kelompok mereka. Lucien Greaves, juru bicara The Satanic Temple mengatakan, patung ciri khas kelompoknya harus ditempatkan di monumen Ten Commandments (Monumen Sepuluh Perintah) di kompleks gedung parlemen di Kota Oklahoma.
Patung itu, ujar Greaves, hampir selesai.”Kami benar-benar bekerja bersama-sama secara cepat,” kata Greaves, seperti dilansir Fox News, Senin (5/5/2014). Dia mengklaim kelompoknya telah mengumpulkan dana lebih dari USD20.000 untuk proyek pemasangan patung Baphomet itu. Dana itu digalang secara online di internet.
Kelompok itu terus memaksa pemerintah Oklahoma memenuhi tuntutan mereka, dengan dalih menuntut hak yang sama sebagai warga negara AS. Namun, tuntutan itu sulit terpenuhi. Salah satunya, agama maupun kepercayaan yang mereka anut tidak diakui.
Para pejabat Oklahoma mengatakan tidak ada cara bahwa patung Setan di neraka berhak menempati wilayah di gedung Capitol (gedung parlemen).
”Tidak akan pernah ada monumen setan dengan alasan apapun dari dari pemerintah Oklahoma. Usulan mereka tidak masuk akal,” ujar Alex Weintz, juru bicara Gubernur Oklahoma, Mary Fallin, dalam sebuah pernyataan.
Tuntutan itu telah muncul sejak Januari 2014 lalu menyusul dibolehkannya kaum Kristen menempatkan patung khas mereka di kompleks gedung parlemen. Keputusan itu membuat kelompok pemuja setan itu iri. (Baca: Pengikut setan di AS tuntut hak kebebasan)
(mas)