Ukraina tuduh Rusia dalangi kerusuhan Odessa
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk pada Minggu (4/5/2014) menuduh Rusia merekayasa bentrokan di Odessa yang menyebabkan 42 orang yang mayoritas adalah separatis pro Rusia tewas dan mendorong Ukraina lebih dekat dengan perang saudara.
"Ada puluhan korban tewas akibat dari sebuah aksi yang sudah disiapkan dengan matang, yang ditujukan terhadap orang-orang tersebut, terhadap Ukraina dan terhadap Odessa," ungkap Yatseniuk, seperti dilansir Reuters.
Dia menepis tuduhan Rusia, bahwa pemerintahannya yang memprovokasi pertumpahan darah tersebut dengan operasi anti teroris yang dilakukan di beberapa kota di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
"Proses dialog telah dimulai, namun semuanya telah tenggelam oleh suara tembakan dari senapan otomatis produksi Rusia," Yatsenuik menambahkan.
Pada Jumat (2/4/2014) Massa pro-Kiev mengamuk. Mereka membakar gedung serikat buruh di Odessa, Ukraina tenggara yang dihuni massa anti-Kiev penuntut otonomi. Ini adalah insiden paling mematikan semenjak tergulingnya Viktor Yanukovich dari kursi Presiden Ukraina.
"Ada puluhan korban tewas akibat dari sebuah aksi yang sudah disiapkan dengan matang, yang ditujukan terhadap orang-orang tersebut, terhadap Ukraina dan terhadap Odessa," ungkap Yatseniuk, seperti dilansir Reuters.
Dia menepis tuduhan Rusia, bahwa pemerintahannya yang memprovokasi pertumpahan darah tersebut dengan operasi anti teroris yang dilakukan di beberapa kota di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
"Proses dialog telah dimulai, namun semuanya telah tenggelam oleh suara tembakan dari senapan otomatis produksi Rusia," Yatsenuik menambahkan.
Pada Jumat (2/4/2014) Massa pro-Kiev mengamuk. Mereka membakar gedung serikat buruh di Odessa, Ukraina tenggara yang dihuni massa anti-Kiev penuntut otonomi. Ini adalah insiden paling mematikan semenjak tergulingnya Viktor Yanukovich dari kursi Presiden Ukraina.
(esn)