May Day, buruh Turki bentrok dengan polisi
A
A
A
Sindonews.com – Pihak kepolisian Turki pada Kamis (1/5/2014), menembakan meriam air dan gas air mata untuk mencegah massa yang melakukan demonstrasi sebagai tanda peringatan hari buruh dunia atau yang dikenal dengan nama May Day.
Seperti dilansir Reuters, polisi melakukan tindakan tersebut guna menahan masa yang melakukan aksi menuju Taksim Square di Istanbul, yang merupakan lokasi yang kerap dijadikan pusat berkumpulnya massa dalam melakukan demonstrasi.
Bentrokan pun tak dapat dielakan. Dengan mengibarkan bendera, demonstran berusaha menembus garis polisi di lingkungan Besiktas, di tepi Bosphorus, yang tidak jauh dari Taksim Square. Beberapa diantaranya melemparkan kembang api dan batu ke arah barikade polisi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan menyatakan, dirinya tidak akan membiarkan massa yang akan menandai May Day untuk melakukan aksi di Taksim Square. Pemerintah menyarankan sebaiknya aksi demosntrasi tersebut dilangsungkan di pinggiran Istanbul, namun serikat pekerja menolak gagasan itu.
"Kami akan berada di Taksim meskipun pemerintah melarangnya. Semua jalan menuju Taksim akan dipenuhi masa yang menandai May Day untuk memperjuangkan kesetaraan, kebebasan, keadilan dan perdamaian untuk para kaum pekerja," ungkap pihak serikat pekerja melalui sebuah pernyataan.
Pihak berwenang mengeluarkan larangan yang sama tahun lalu, yang menyebabkan ribuan demonstran anti-pemerintah bentrok dengan polisi ketika mereka mencoba untuk melanggar barikade di sekitar Taksim Square.
Seperti dilansir Reuters, polisi melakukan tindakan tersebut guna menahan masa yang melakukan aksi menuju Taksim Square di Istanbul, yang merupakan lokasi yang kerap dijadikan pusat berkumpulnya massa dalam melakukan demonstrasi.
Bentrokan pun tak dapat dielakan. Dengan mengibarkan bendera, demonstran berusaha menembus garis polisi di lingkungan Besiktas, di tepi Bosphorus, yang tidak jauh dari Taksim Square. Beberapa diantaranya melemparkan kembang api dan batu ke arah barikade polisi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan menyatakan, dirinya tidak akan membiarkan massa yang akan menandai May Day untuk melakukan aksi di Taksim Square. Pemerintah menyarankan sebaiknya aksi demosntrasi tersebut dilangsungkan di pinggiran Istanbul, namun serikat pekerja menolak gagasan itu.
"Kami akan berada di Taksim meskipun pemerintah melarangnya. Semua jalan menuju Taksim akan dipenuhi masa yang menandai May Day untuk memperjuangkan kesetaraan, kebebasan, keadilan dan perdamaian untuk para kaum pekerja," ungkap pihak serikat pekerja melalui sebuah pernyataan.
Pihak berwenang mengeluarkan larangan yang sama tahun lalu, yang menyebabkan ribuan demonstran anti-pemerintah bentrok dengan polisi ketika mereka mencoba untuk melanggar barikade di sekitar Taksim Square.
(esn)