Diduga mata-mata, Ukraina tahan diplomat Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Ukraina dikabarkan menahan salah seorang atase milter Rusia untuk Ukraina karena tuduhan melakukan tindakan mata-mata dan dalam waktu dekat diplomat tersebut dikabarkan akan segera dideportasi kembali ke Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/5/2014), Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan, diplomat yang tidak disebutkan namanya tersebut sedang dalam penahanan untuk sementara waktu, karena tuduhan melakukan tindakan intelijen.
"Para atase militer Angkatan Laut dari kedutaan Federasi Rusia di Ukraina dinyatakan persona non grata (orang yang tidak diinginkan) sehubungan dengan perbuatannya yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya," ungkap kementerian tersebut.
Penahanan ini dikarenakan Ukraina menganggap Rusia turut andil dalam berbagai pemberontakan di wilayah timur negara mereka, dan diplomat tersebut dianggap sebagai mata-mata yang memberikan informasi kepada pasukan Rusia di wilayah perbatasan.
Rusia sendiri membantah terlibat dalam pemberontakan di Ukraina timur. Namun, Rusia memperingatkan, mereka berhak untuk campur tangan melindungi etnis Rusia yang ada di Ukraina dan mereka telah mengumpulkan ribuan pasukan di perbatasan untuk bersiap bila hal tersebut terjadi.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/5/2014), Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan, diplomat yang tidak disebutkan namanya tersebut sedang dalam penahanan untuk sementara waktu, karena tuduhan melakukan tindakan intelijen.
"Para atase militer Angkatan Laut dari kedutaan Federasi Rusia di Ukraina dinyatakan persona non grata (orang yang tidak diinginkan) sehubungan dengan perbuatannya yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya," ungkap kementerian tersebut.
Penahanan ini dikarenakan Ukraina menganggap Rusia turut andil dalam berbagai pemberontakan di wilayah timur negara mereka, dan diplomat tersebut dianggap sebagai mata-mata yang memberikan informasi kepada pasukan Rusia di wilayah perbatasan.
Rusia sendiri membantah terlibat dalam pemberontakan di Ukraina timur. Namun, Rusia memperingatkan, mereka berhak untuk campur tangan melindungi etnis Rusia yang ada di Ukraina dan mereka telah mengumpulkan ribuan pasukan di perbatasan untuk bersiap bila hal tersebut terjadi.
(esn)