Dilema dunia jika tolong rakyat Korea Utara
A
A
A
Sindonews.com – Berbagai laporan perihal pelanggaran HAM yang luar biasa di Korea Utara (Korut) memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk dari Indonesia. Namun, untuk menolong penderitaan jutaan rakyat Korut yang hidup kelaparan tidak mudah.
Pelapor khusus PBB untuk pelanggaran HAM di Korut, Marzuki Darusman mengatakan menolong rakyat Korut pada saat ini menjadi dilema.
“Saat ini, kita berada di titik persimpangan, antara membiarkan atas apa yang terjadi di Korut dan bertindak menolong rakyat Korut,” katanya dalam seminar bertajuk ”Jalan Panjang Penegakan dan Penghormatan HAM di Korea Utara” di gedung LIPI, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Jika masyarakat internasional saat ini membantu rakyat Korut, konsekuensinya Pemerintah Korut diuntungkan, dan sumber daya negara itu akan dialihkan untuk memperkuat militer mereka. “Di satu sisi kita harus membantu rakyat Korut, dan di sisi lain kita harus mengejar pelaku pelanggaran HAM di Korut,” ujar Marzuki.
“Membantu rakyat Korut berarti meringankan rezim, karena mereka lebih leluasa fokus pada penguatan militer. Karena itulah, kita sambut LSM-LSM, dan lembaga lain seperti KontrasS dan LIPPI.” imbuh dia. Sementara itu, menurut kesaksian pengungsi Korut, Hye Sook Kim, jutaan warga Korut hidup dalam kelaparan, karena dijatah bahan makanan berupa jagung yang jumlahnya sangat minim.
Pelapor khusus PBB untuk pelanggaran HAM di Korut, Marzuki Darusman mengatakan menolong rakyat Korut pada saat ini menjadi dilema.
“Saat ini, kita berada di titik persimpangan, antara membiarkan atas apa yang terjadi di Korut dan bertindak menolong rakyat Korut,” katanya dalam seminar bertajuk ”Jalan Panjang Penegakan dan Penghormatan HAM di Korea Utara” di gedung LIPI, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Jika masyarakat internasional saat ini membantu rakyat Korut, konsekuensinya Pemerintah Korut diuntungkan, dan sumber daya negara itu akan dialihkan untuk memperkuat militer mereka. “Di satu sisi kita harus membantu rakyat Korut, dan di sisi lain kita harus mengejar pelaku pelanggaran HAM di Korut,” ujar Marzuki.
“Membantu rakyat Korut berarti meringankan rezim, karena mereka lebih leluasa fokus pada penguatan militer. Karena itulah, kita sambut LSM-LSM, dan lembaga lain seperti KontrasS dan LIPPI.” imbuh dia. Sementara itu, menurut kesaksian pengungsi Korut, Hye Sook Kim, jutaan warga Korut hidup dalam kelaparan, karena dijatah bahan makanan berupa jagung yang jumlahnya sangat minim.
(mas)