PM Ukraina: Rusia coba ganggu pemilu di Ukraina
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri (PM) Ukraina, Arseny Yatseniuk, mengatakan pada Selasa (22/4/2014), pasukan khusus Rusia yang beroperasi di timur Ukraina ditunjukan untuk menganggu jalannya pemilihan umum yang akan berlangsung 25 Mei mendatang.
Seperti dilansir Reuters, hal tersebut diutarakan pada konferensi pers setelah bertemu dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden. Yatseniuk juga mendesak Rusia untuk segera menarik pasukannya dari Ukraina timur dan dari wilayah Crimea.
"Segala sesuatu yang sekarang terjadi di timur (Ukraina) dan mereka mendapatkan dukungan dari Rusia ditujukan untuk merusak pemilihan presiden," ungkap Yatseniuk.
“Kami menuntut bahwa Rusia segera menarik pasukan khusus mereka yang berada di timur dan di Crimea, lalu kita ubah halaman memalukan ini di mana wilayah Ukraina telah diambil oleh tentara Rusia," Yatseniuk menambahkan.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, merilis foto-foto yang berasal dari diplomat Ukraina. Foto-foto itu menunjukkan, bahwa kelompok separatis bersenjata di Ukraina timur adalah perwira militer atau intelijen Rusia.
Seperti dilansir Reuters, hal tersebut diutarakan pada konferensi pers setelah bertemu dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden. Yatseniuk juga mendesak Rusia untuk segera menarik pasukannya dari Ukraina timur dan dari wilayah Crimea.
"Segala sesuatu yang sekarang terjadi di timur (Ukraina) dan mereka mendapatkan dukungan dari Rusia ditujukan untuk merusak pemilihan presiden," ungkap Yatseniuk.
“Kami menuntut bahwa Rusia segera menarik pasukan khusus mereka yang berada di timur dan di Crimea, lalu kita ubah halaman memalukan ini di mana wilayah Ukraina telah diambil oleh tentara Rusia," Yatseniuk menambahkan.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, merilis foto-foto yang berasal dari diplomat Ukraina. Foto-foto itu menunjukkan, bahwa kelompok separatis bersenjata di Ukraina timur adalah perwira militer atau intelijen Rusia.
(esn)