Separatis Ukraina minta Putin kirim pasukan tempur
A
A
A
Sindonews.com – Pimpinan separatis Ukraina timur telah meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, agar mengirimkan pasukan tempur Rusia ke Ukraina tmur. Permintaan bantuan militer itu menyusul baku tembak di pinggiran Slovyansk yang menyebabkan beberapa orang tewas.
“Fasis yang membunuh saudara-saudara kami mencoba untuk menaklukkan kota kecil di provinsi kami,” kata Vyacheslav Ponomaryov, seorang pemimpin separatis yang memproklamirkan diri sebagai Walikota Slovyansk kepada stasiun televisi Rossiya – 24.
“Inilah sebabnya mengapa kami meminta Anda (Putin) dalam waktu terdekat untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan perdamaian untuk melindungi warga sipil dari pasukan Sektor Kanan Nasionalis Ukraina yang membawa kematian,” lanjut dia.
Stasiun televisi Rusia itu pada Senin (21/4/2014) melaporkan dua penyerang dari kelompok nasionalis Ukraina tewas dan dua kendaraan mereka dibakar.
Ukraina Timur telah bergolak dalam beberapa pekan terakhir, setelah kelompok militan pro-Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di Ukraina timur. Mereka menuntut diberlakukannya otonomi, jika tidak dipenuhi mereka minta memisahkan diri dari Ukraina.
Pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat, menyalahkan Rusia baik setelah aneksasi Crimea maupun atas kekacauan di Ukraina timur. Melalui website resminya, Dinas Keamanan Ukraina menuduh intelijen militer Rusia mempersenjatai kelompok separatis pro-Rusia tersebut.
“Fasis yang membunuh saudara-saudara kami mencoba untuk menaklukkan kota kecil di provinsi kami,” kata Vyacheslav Ponomaryov, seorang pemimpin separatis yang memproklamirkan diri sebagai Walikota Slovyansk kepada stasiun televisi Rossiya – 24.
“Inilah sebabnya mengapa kami meminta Anda (Putin) dalam waktu terdekat untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan perdamaian untuk melindungi warga sipil dari pasukan Sektor Kanan Nasionalis Ukraina yang membawa kematian,” lanjut dia.
Stasiun televisi Rusia itu pada Senin (21/4/2014) melaporkan dua penyerang dari kelompok nasionalis Ukraina tewas dan dua kendaraan mereka dibakar.
Ukraina Timur telah bergolak dalam beberapa pekan terakhir, setelah kelompok militan pro-Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di Ukraina timur. Mereka menuntut diberlakukannya otonomi, jika tidak dipenuhi mereka minta memisahkan diri dari Ukraina.
Pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat, menyalahkan Rusia baik setelah aneksasi Crimea maupun atas kekacauan di Ukraina timur. Melalui website resminya, Dinas Keamanan Ukraina menuduh intelijen militer Rusia mempersenjatai kelompok separatis pro-Rusia tersebut.
(mas)