SMS terakhir korban tragedi kapal Korsel: Mom, I love you....
A
A
A
Sindonews.com – Salah satu pelajar yang menjadi korban tragedi tenggelamnya kapal feri di Korea Selatan (Korsel) sempat mengirim pesan singkat (SMS) terkahir kepada ibunya.
Setelah itu, pelajar tersebut dinyatakan hilang bersama ratusan penumpang dan awak kapal tersebut.“Mom, this might be my last chance to tell you, I love you (Ibu, ini mungkin kesempatan terakhir saya untuk memberitahumu, saya mencintaimu),” bunyi SMS pelajar itu yang ditayangkan stasiun televisi YTN, Kamis (17/4/2014).
Pelajar lain yang juga menjadi korban tragedi kapal tersebut juga mengirim SMS kepada ayahnya, bahwa dia masih hidup. Namun tidak bisa bergerak, karena kondisi kapal miring.
Para pejabat di Korsel mengatakan, sudah sembilan orang ditemukan tewas dalam tragedi kapal tenggelam di lepas pantai selatan Korsel.
Kapal feri itu mengangkut para pelajar untuk berwisata ke pulau Jeju. Kapal itu mengirim panggilan darurat pada pukul 09.00 waktu Korsel, sesaat sebelum kapal oleng dan tenggelam perlahan-lahan.
Salah satu korban yang berhasil menyelamatkan diri, Lim Hyung-min, menceritakan situasi saat tragedi kapal terjadi. Dia dan salah satu temannya mengenakan jaket berhasil melompat ke laut saat kapal oleng. Dia kemudian berenang menuju perahu dari tim penyelamat yang ada di dekatnya.
“Kapal feri miring, kita semua berbenturan satu sama lain,” kata Lim. Menurutnya, beberapa orang berdarah dalam insiden itu. Dia mengaku bersyukur, bisa melompat ke laut yang kondisi airnya sangat dingin. ”Saya bergegas, dan berpikir bahwa saya ingin hidup,” lanjut dia.
Park Seong-ho, ayah dari salah satu korban tragedi kapal yang tidak menerima kabar apa pun tentang anaknya langsung menuju ke lokasi kejadian.”Saya harus pergi sekarang. Dunia ini seperti kacau. Saya benar-benar ingin pergi sekarang untuk melihat anak saya,” ujarnya yang cemas memikirkan nasib anaknya.
Setelah itu, pelajar tersebut dinyatakan hilang bersama ratusan penumpang dan awak kapal tersebut.“Mom, this might be my last chance to tell you, I love you (Ibu, ini mungkin kesempatan terakhir saya untuk memberitahumu, saya mencintaimu),” bunyi SMS pelajar itu yang ditayangkan stasiun televisi YTN, Kamis (17/4/2014).
Pelajar lain yang juga menjadi korban tragedi kapal tersebut juga mengirim SMS kepada ayahnya, bahwa dia masih hidup. Namun tidak bisa bergerak, karena kondisi kapal miring.
Para pejabat di Korsel mengatakan, sudah sembilan orang ditemukan tewas dalam tragedi kapal tenggelam di lepas pantai selatan Korsel.
Kapal feri itu mengangkut para pelajar untuk berwisata ke pulau Jeju. Kapal itu mengirim panggilan darurat pada pukul 09.00 waktu Korsel, sesaat sebelum kapal oleng dan tenggelam perlahan-lahan.
Salah satu korban yang berhasil menyelamatkan diri, Lim Hyung-min, menceritakan situasi saat tragedi kapal terjadi. Dia dan salah satu temannya mengenakan jaket berhasil melompat ke laut saat kapal oleng. Dia kemudian berenang menuju perahu dari tim penyelamat yang ada di dekatnya.
“Kapal feri miring, kita semua berbenturan satu sama lain,” kata Lim. Menurutnya, beberapa orang berdarah dalam insiden itu. Dia mengaku bersyukur, bisa melompat ke laut yang kondisi airnya sangat dingin. ”Saya bergegas, dan berpikir bahwa saya ingin hidup,” lanjut dia.
Park Seong-ho, ayah dari salah satu korban tragedi kapal yang tidak menerima kabar apa pun tentang anaknya langsung menuju ke lokasi kejadian.”Saya harus pergi sekarang. Dunia ini seperti kacau. Saya benar-benar ingin pergi sekarang untuk melihat anak saya,” ujarnya yang cemas memikirkan nasib anaknya.
(mas)