Cari MH370 di laut, bak kirim manusia ke bulan

Sindonews.com – Pakar oceanografi memahami kesulitan misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di bawah laut Samudera Hindia. Salah satu alasannya, dasar laut yang terkenal ganas itu belum dipetakan, baik kedalaman maupun batas-batasnya oleh teknologi kelautan.

”Saya membandingkannya seperti mengirimkan manusia ke bulan. Kita tahu bagaimana melakukannya, tapi kita tidak bisa melakukannya dalam tiga minggu,” kata Erik van Sebille, oseanografer dari Universias New South Wales, Australia, Kamis (17/4/2014).

Saat ini pencarian pesawat MH370 sudah mengandalkan kendaraan selam Bluefin 21. Namun, misi kendaraan selam selama beberapa kali itu juga belum membuahkan hasil. Pakar kecelakaan pesawat dari Inggris, David Mearns meyakini, tim SAR Australia sejatinya sudah tahu lokasi reruntuhan pesawat MH370, namun mereka menunggu bukti konkrit. (Baca: "Lokasi reruntuhan MH370 telah ditemukan....")

Oceonografer lainnya, Charitha Patttiaratchi, menggambarkan kondisi bawah laut di Samudera Hindia tersebut gelap dan sangat dalam. Dia menyebut misi tim pencari MH370 sangat menakutkan.

”Ini belum dipetakan. Pada kenyataannya, sebagian besar laut dalam belum dipetakan,” ujarnya. ”Kondisi air laut di sana sangat dingin, gela dan tekanan airnya tinggi.”

Direktur Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat Oceanografi Nasional Inggris, Ian Wright, seperti dikuti AFP, mengatakan, pihak berwenang mungkin perlu untuk mengambil langkah mundur dan mulai memetakan dasar laut. Setelah itu baru menemukan ide untuk mencari pesawat tersebut di bawah laut.

”Ini akan memberi Anda gambaran, misalnya, dari daerah mana yang kodisi medannya keras, juga di mana saja medan pengunungan berapi,” kata Wright.