Sebut cuma numpang eksistensi, Rusia ledek NATO
A
A
A
Sindonews.com – Rusia meledek NATO yang sesumbar ingin mengerahkan pasukan mereka di Ukraina Timur yang berbatasan dengan Rusia. Rusia menyebut, NATO hanya memanfaatkan krisis Ukraina untuk daya tarik dan eksistensi mereka belaka.
Komentar itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (10/4/2014). Selama ini, menurut kementerian itu, NATO hanya melawan ancaman imajiner atau tidak nyata yang selalu dituduhkan kepada Rusia.
Pernyataan itu sebagai balasan atas komentara Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, yang mengancam Moskow.Rasmussen menyatakan, Moskow harus menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina atau akan menghadapi konsekuensi.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pernyataan Rasmussen yang konfrontatif, membuktinya bahwa NATO tidak menawarkan solusi konstruktif. Ancaman NATO itu hanya menambah ketidakstabilan di Ukraina.
”Tuduhan konstan terhadap kami oleh Sekretaris Jenderal (Rasmussen) meyakinkan kita, bahwa aliansi (NATO) sedang mencoba untuk menggunakan Krisis di Ukraina untuk daya tarik mereka dalam menghadapi eksternal yang imajiner. Itu hanya untuk memperkuat eksistensi NATO di abad 21,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Ketegangan NATO dan Rusia terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ketegangan itu dipicu kebijakan NATO yang akan menempatkan pasukan NATO di Eropa timur dengan dalih melindungi anggota-anggota NATO dari pencaplokan Rusia. Kebijakan itu ditanggapi reaktif oleh Rusia dengan menyebut gaya penyampaian kebijakan NATO mirip gaya bahasa Perang Dingin.
Komentar itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (10/4/2014). Selama ini, menurut kementerian itu, NATO hanya melawan ancaman imajiner atau tidak nyata yang selalu dituduhkan kepada Rusia.
Pernyataan itu sebagai balasan atas komentara Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, yang mengancam Moskow.Rasmussen menyatakan, Moskow harus menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina atau akan menghadapi konsekuensi.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pernyataan Rasmussen yang konfrontatif, membuktinya bahwa NATO tidak menawarkan solusi konstruktif. Ancaman NATO itu hanya menambah ketidakstabilan di Ukraina.
”Tuduhan konstan terhadap kami oleh Sekretaris Jenderal (Rasmussen) meyakinkan kita, bahwa aliansi (NATO) sedang mencoba untuk menggunakan Krisis di Ukraina untuk daya tarik mereka dalam menghadapi eksternal yang imajiner. Itu hanya untuk memperkuat eksistensi NATO di abad 21,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Ketegangan NATO dan Rusia terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ketegangan itu dipicu kebijakan NATO yang akan menempatkan pasukan NATO di Eropa timur dengan dalih melindungi anggota-anggota NATO dari pencaplokan Rusia. Kebijakan itu ditanggapi reaktif oleh Rusia dengan menyebut gaya penyampaian kebijakan NATO mirip gaya bahasa Perang Dingin.
(mas)