Usik situs al-Aqsa, Yordania sebut Israel pengkhianat
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kerajaan Yordania, akan meninjau ulang perjanjian damai dengan Israel tahun 1994.
Mereka menuduh Israel mengkhianati perjanjian damai itu, setelah parlemen Israel memungkinkan warga Yahudi menggunakan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
”Israel ingin melanggar perjanjian damai dalam masalah ini, seluruh perjanjian, termasuk pasal-pasalnya, rincian dan kata-kata yang telah disepakati di atas meja,” ucap Perdana Menteri Yordania, Abdullah Nsur kepada koran Qatar Al – Watan,kemarin (26/2/2014), dalam sebuah wawancara.
Di bawah perjanjian damai itu, Yordania adalah pihak yang menjaga tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem, termasuk Masjid al-Aqsa. Namun, dalam praktiknya, pasukan Israel kerap menyerbu kompleks masjid suci itu.
Tahun lalu, Raja Yordania, Abdullah II dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas menandatangani kesepakatan untuk mengkonfirmasi kesepakatan tahun 1924, di mana Kerajaan Yordania berhak atas perwalian atas situs suci umat Muslim di Yerusalem itu.
Mereka menuduh Israel mengkhianati perjanjian damai itu, setelah parlemen Israel memungkinkan warga Yahudi menggunakan kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
”Israel ingin melanggar perjanjian damai dalam masalah ini, seluruh perjanjian, termasuk pasal-pasalnya, rincian dan kata-kata yang telah disepakati di atas meja,” ucap Perdana Menteri Yordania, Abdullah Nsur kepada koran Qatar Al – Watan,kemarin (26/2/2014), dalam sebuah wawancara.
Di bawah perjanjian damai itu, Yordania adalah pihak yang menjaga tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem, termasuk Masjid al-Aqsa. Namun, dalam praktiknya, pasukan Israel kerap menyerbu kompleks masjid suci itu.
Tahun lalu, Raja Yordania, Abdullah II dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas menandatangani kesepakatan untuk mengkonfirmasi kesepakatan tahun 1924, di mana Kerajaan Yordania berhak atas perwalian atas situs suci umat Muslim di Yerusalem itu.
(mas)