Situs kelahiran Nabi Muhammad terancam dihancurkan
A
A
A
Sindonews.com – Kontraktor yang bekerja untuk keluarga Kerajaan Arab Saudi berencana membangun sebuah kompleks modern di Kota Mekkah. Dalam proyek itu, rencananya mereka akan menghancurkan sebuah situs yang diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad.
Jika proyek itu disetujui, sebuah dokumen rincian proyek diperoleh Independent, menyebut, situs yang diyakini sebagai lokasi kelahiran Nabi Muhammad akan digusur untuk kompleks modern, yang salah satunya untuk bangunan perpustakaan besar. Perpustakaan itu khusus didedikasikan untuk Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan modern Arab Saudi.
Perusahaan konstruksi dalam proyek itu, Saudi Binladin Group, mengusulkan, agar situs itu diratakan untuk membuat jalan menuju tempat tinggal imam yang berdekatan dengan istana kerajaan.
Keluarga kerajaan Saudi, selama ini dikenal sebagai penganut paham Wahabi. Penguasa kerajaan menyangkal situs itu sebagai lokasi kelahiran Nabi Muhammad. Mereka menganggap situs itu mendorong ke perbuatan syirik atau menyembah pada selain Tuhan.
Rencana itu pun menuai kecaman dari kalangan sejarawan. ”Situs bersejarah yang masih tersisa di kerajaan adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, mungkin itu adalah situs yang paling penting untuk komunitas Muslim di seluruh dunia,” kata Irfan al - Alawi, seorang doktor dan sejarawan, yang juga direktur eksekutif Heritage Research Foundation yang berbasis di Inggris, kemarin (21/2/2014), seperti dilansir Mail Online.
”Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari ada rencana yang sekarang ini untuk menghancurkan(situs itu),” lanjut dia. Menurutnya, proyek tersebut berisiko menghilangkan nilai-nilai arkeologi penting di dunia.
Jika proyek itu disetujui, sebuah dokumen rincian proyek diperoleh Independent, menyebut, situs yang diyakini sebagai lokasi kelahiran Nabi Muhammad akan digusur untuk kompleks modern, yang salah satunya untuk bangunan perpustakaan besar. Perpustakaan itu khusus didedikasikan untuk Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan modern Arab Saudi.
Perusahaan konstruksi dalam proyek itu, Saudi Binladin Group, mengusulkan, agar situs itu diratakan untuk membuat jalan menuju tempat tinggal imam yang berdekatan dengan istana kerajaan.
Keluarga kerajaan Saudi, selama ini dikenal sebagai penganut paham Wahabi. Penguasa kerajaan menyangkal situs itu sebagai lokasi kelahiran Nabi Muhammad. Mereka menganggap situs itu mendorong ke perbuatan syirik atau menyembah pada selain Tuhan.
Rencana itu pun menuai kecaman dari kalangan sejarawan. ”Situs bersejarah yang masih tersisa di kerajaan adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, mungkin itu adalah situs yang paling penting untuk komunitas Muslim di seluruh dunia,” kata Irfan al - Alawi, seorang doktor dan sejarawan, yang juga direktur eksekutif Heritage Research Foundation yang berbasis di Inggris, kemarin (21/2/2014), seperti dilansir Mail Online.
”Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari ada rencana yang sekarang ini untuk menghancurkan(situs itu),” lanjut dia. Menurutnya, proyek tersebut berisiko menghilangkan nilai-nilai arkeologi penting di dunia.
(mas)