Presiden Venezuela usir tiga pejabat AS
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengusir tiga pejabat konsuler Amerika Serikat dari negaranya. Maduro menuduh, ketiga pejabat itu terlibat untuk memprovokasi siswa di Venezuela untuk berdemo melawan pemerintah.
Negara itu pada pekan lalu diguncang demonstrasi besar, termasuk melibatkan para pelajar. Sudah tiga orang tewas dalam demonstrasi yang berubah menjadi kerusuhan di Venezuela. Pemerintah Venezuela juga menangkap sejumlah demonstran yang kemudian dikecam Pemerintah AS.
Maduro sendiri tidak menyebutkan nama pejabat AS yang diusir. Dalam pidato di stasiun televisi nasional, identitas tiga pejabat AS yang diusir akan dijelaskan Kementerian Luar Negeri Venezuela.
”Ini adalah sekelompok fungsionaris AS yang berada di perguruan tinggi. Kami telah melihat mereka mengadakan pertemuan di perguruan tinggi swasta selama dua bulan . Mereka bekerja dengan memanfaatkan visa,” kata Presiden Maduro mengacu kepada tiga pejabat AS yang diusir.
”Venezuela tidak menerima perintah dari siapa pun!.” tegas dia, sebagaimana dilansir kantor berita BBC, Senin (17/2/2014).
Pada hari Sabtu pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, mengeluarkan pernyataan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Venezuela.
”Kami sangat khawatir dengan laporan bahwa Pemerintah Venezuela telah menangkap dan menahan sejumlah pemrotes anti - pemerintah dan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin oposisi Leopoldo Lopez,” bunyi pernyataan Kerry.
Negara itu pada pekan lalu diguncang demonstrasi besar, termasuk melibatkan para pelajar. Sudah tiga orang tewas dalam demonstrasi yang berubah menjadi kerusuhan di Venezuela. Pemerintah Venezuela juga menangkap sejumlah demonstran yang kemudian dikecam Pemerintah AS.
Maduro sendiri tidak menyebutkan nama pejabat AS yang diusir. Dalam pidato di stasiun televisi nasional, identitas tiga pejabat AS yang diusir akan dijelaskan Kementerian Luar Negeri Venezuela.
”Ini adalah sekelompok fungsionaris AS yang berada di perguruan tinggi. Kami telah melihat mereka mengadakan pertemuan di perguruan tinggi swasta selama dua bulan . Mereka bekerja dengan memanfaatkan visa,” kata Presiden Maduro mengacu kepada tiga pejabat AS yang diusir.
”Venezuela tidak menerima perintah dari siapa pun!.” tegas dia, sebagaimana dilansir kantor berita BBC, Senin (17/2/2014).
Pada hari Sabtu pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, mengeluarkan pernyataan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Venezuela.
”Kami sangat khawatir dengan laporan bahwa Pemerintah Venezuela telah menangkap dan menahan sejumlah pemrotes anti - pemerintah dan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin oposisi Leopoldo Lopez,” bunyi pernyataan Kerry.
(mas)