Ancam ringkus demonstran, ribuan polisi Bangkok dikerahkan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Thailand mengerahkan ribuan polisi anti-huru hara di Bangkok pada Jumat (14/2/2014). Ribuan polisi itu akan melawan demonstran guna merebut gedung-gedung pemerintah yang diduduki para pengunjuk rasa anti-Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Pihak berwenang berencana untuk mengambil alih beberapa kantor, termasuk Government House (kantor Yingluck) dan kantor Kementerian Dalam Negeri. Kepala Dewan Keamanan Nasional, Paradorn Pattanatabut, kepada AFP , mengatakan para pejabat akan mencoba bernegosiasi dengan para demonstran.
”Kami akan mengambil alih (kantor pemerintah) di mana pun kita bisa, dan menangkap para pemimpin protes,” katanya. ”Ini bukan tindakan keras terhadap protes. Ini penegakan hukum dari tindakan protes,” katanya lagi.
Dia mengatakan ada pertemuan ilegal dan kepemilikan senjata di lokasi. Operasi polisi diduga akan difokuskan pada kantor-kantor pemerintah daerah yang telah diduduki demonstran. Dalam beberapa pekan terakhir, para demonstran terus beraksi dengan apa yang disebut Paradorn, sebagai aksi “melumpuhkan Bangkok”.
Pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah menggelar pemilu dini pada bulan ini, sebagai upaya untuk meredaam gejolak akibat demonstrasi dari massa oposisi selama tiga bulan terakhir. Para demonstran tersebut selama ini menuntut Yingluck mengundurkan diri.
Dalam Pemilu dini itu, kelompok oposisi memilih memboikot. Mereka bahkan menggugat Pemilu ke Mahkamah Konstitusi Thailand untuk membatalkannya karena dianggap tidak konstitusional.
Pihak berwenang berencana untuk mengambil alih beberapa kantor, termasuk Government House (kantor Yingluck) dan kantor Kementerian Dalam Negeri. Kepala Dewan Keamanan Nasional, Paradorn Pattanatabut, kepada AFP , mengatakan para pejabat akan mencoba bernegosiasi dengan para demonstran.
”Kami akan mengambil alih (kantor pemerintah) di mana pun kita bisa, dan menangkap para pemimpin protes,” katanya. ”Ini bukan tindakan keras terhadap protes. Ini penegakan hukum dari tindakan protes,” katanya lagi.
Dia mengatakan ada pertemuan ilegal dan kepemilikan senjata di lokasi. Operasi polisi diduga akan difokuskan pada kantor-kantor pemerintah daerah yang telah diduduki demonstran. Dalam beberapa pekan terakhir, para demonstran terus beraksi dengan apa yang disebut Paradorn, sebagai aksi “melumpuhkan Bangkok”.
Pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah menggelar pemilu dini pada bulan ini, sebagai upaya untuk meredaam gejolak akibat demonstrasi dari massa oposisi selama tiga bulan terakhir. Para demonstran tersebut selama ini menuntut Yingluck mengundurkan diri.
Dalam Pemilu dini itu, kelompok oposisi memilih memboikot. Mereka bahkan menggugat Pemilu ke Mahkamah Konstitusi Thailand untuk membatalkannya karena dianggap tidak konstitusional.
(mas)