Tak ada negara yang bisa hindari mata-mata AS
A
A
A
Sindonews.com – Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Perancis, Francois Hollande, memicu kecurigaan publik, apakah Perancis tidak lagi jadi target spionase AS.
Obama menegaskan, tidak ada satu pun negara yang memiliki perjanjian anti-spionase dengan AS. Komentar Obama itu sekaligus meyakinkan, bahwa tidak ada negara yang bisa menghindar dari mata-mata AS.
”Tidak ada negara di mana kita memiliki perjanjian anti-spionase dengannya,” jawab Obama ketika ditanya apakah intelijen AS tidak lagi memata-matai warga Perancis setelah pertemuannya dengan Hollande, kemarin, seperti dilansir RT, Rabu (12/2/2014).
National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional AS sebelumnya, diketahui menyadap saluran telepon warga Perancis dengan alasan menggagalkan rencana teroris. Penyadapan itu dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia.
AS telah lama bekerja pada operasi spionase global, dan masuk dalam kelompok mata-mata “Five Eyes”, yakni AS, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris. Kendati demikian, lima anggota kelompok itu tetap saja saling memata-matai satu sama lain.
Obama saat menyampaikan hasil reformasi NSA, mengatakan, bahwa AS adalah satu-satunya negara adidaya dunia, sehingga operasi mata-mata terhadap negara lain tidak akan dihentikan. ”Kami tidak akan meminta maaf (atas aksi spionase), karena layanan kami lebih efektif,” kata Obama, kala itu.
Obama menegaskan, tidak ada satu pun negara yang memiliki perjanjian anti-spionase dengan AS. Komentar Obama itu sekaligus meyakinkan, bahwa tidak ada negara yang bisa menghindar dari mata-mata AS.
”Tidak ada negara di mana kita memiliki perjanjian anti-spionase dengannya,” jawab Obama ketika ditanya apakah intelijen AS tidak lagi memata-matai warga Perancis setelah pertemuannya dengan Hollande, kemarin, seperti dilansir RT, Rabu (12/2/2014).
National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional AS sebelumnya, diketahui menyadap saluran telepon warga Perancis dengan alasan menggagalkan rencana teroris. Penyadapan itu dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden, yang kini bersembunyi di Rusia.
AS telah lama bekerja pada operasi spionase global, dan masuk dalam kelompok mata-mata “Five Eyes”, yakni AS, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris. Kendati demikian, lima anggota kelompok itu tetap saja saling memata-matai satu sama lain.
Obama saat menyampaikan hasil reformasi NSA, mengatakan, bahwa AS adalah satu-satunya negara adidaya dunia, sehingga operasi mata-mata terhadap negara lain tidak akan dihentikan. ”Kami tidak akan meminta maaf (atas aksi spionase), karena layanan kami lebih efektif,” kata Obama, kala itu.
(mas)