Hukum AS tak adil, Snowden tak sudi pulang
A
A
A
Sindonews.com - Edward Joseph Snowden, 30, mantan kontraktor Nastional Security Agency (NSA) yang membocorkan penyadapan global Amerika Serikat (AS), tidak akan pulang untuk menghadapi pengadilan di AS.
Dia merasa, hukum di AS saat ini gagal dan tidak mungkin adil terhadapnya. ”Kembali ke AS, saya pikir, adalah resolusi terbaik bagi pemerintah, masyarakat, dan saya sendiri. Tapi sayangnya, hukum itu tidak mungkin (adil) untuk whistleblower saat ini,” kata Snowden, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/1/2014).
”Hukum (AS) mengalami kegagalan, tidak memberikan keadilan bagi kontraktor keamanan nasional seperti saya,” lanjut Snowden, ketika menjawab pertanyaan dari kelompok advokasi “Free Snowden” yang di-posting ke internet.
”Hal ini (yang membuat) sangat frustasi, karena tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pengadilan yang adil. Tidak ada cara untuk saya bisa pulang dan membela kasus saya kepada hakim,” imbuh Snowden.
Pernyataan Snowden dalam menjawab pertanyaan publik itu merupakan yang kedua kalinya. Layanan pertanyaan untuk Snowden secara online itu difasilitasi kantor berita Guardian sejak Juni lalu setelah ia membocorkan program penyadapan global NSA.
Snowden yang kini bersembunyi di Rusia mengatakan, undang-undang perlindungan terhadap whistleblower AS saat ini tidak mampu untuk melindungi kontraktor keamanan nasional di negara itu.
Dia merasa, hukum di AS saat ini gagal dan tidak mungkin adil terhadapnya. ”Kembali ke AS, saya pikir, adalah resolusi terbaik bagi pemerintah, masyarakat, dan saya sendiri. Tapi sayangnya, hukum itu tidak mungkin (adil) untuk whistleblower saat ini,” kata Snowden, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/1/2014).
”Hukum (AS) mengalami kegagalan, tidak memberikan keadilan bagi kontraktor keamanan nasional seperti saya,” lanjut Snowden, ketika menjawab pertanyaan dari kelompok advokasi “Free Snowden” yang di-posting ke internet.
”Hal ini (yang membuat) sangat frustasi, karena tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pengadilan yang adil. Tidak ada cara untuk saya bisa pulang dan membela kasus saya kepada hakim,” imbuh Snowden.
Pernyataan Snowden dalam menjawab pertanyaan publik itu merupakan yang kedua kalinya. Layanan pertanyaan untuk Snowden secara online itu difasilitasi kantor berita Guardian sejak Juni lalu setelah ia membocorkan program penyadapan global NSA.
Snowden yang kini bersembunyi di Rusia mengatakan, undang-undang perlindungan terhadap whistleblower AS saat ini tidak mampu untuk melindungi kontraktor keamanan nasional di negara itu.
(mas)