Sarang militan dibom, warga Pakistan berhamburan
A
A
A
Sindonews.com – Jet tempur Pakistan membombardir wilayah suku di dekat perbatasan Afghanistan, yang dianggap sebagai sarang para militan. Serangan yang menewaskan banyak orang itu, juga membuat warga sipil yang masih tertidur berhamburan keluar.
Serangan yang dilakukan di wilayah Waziristan Utara itu, diklaim militer Pakistan menargetkan para militan Taliban dan al-Qaeda. Namun, menurut warga setempat banyak warga sipil ikut menjadi korban.
”Ini seperti yang direncanakan sebelumnya. Angkatan Udara Pakistan menggunakan jet tempur dipanggil menggempur tempat persembunyian para militan,” kata seorang pejabat militer yang berbicara dengan kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/1/2014).
Tokoh suku setempat, Malik Mir Jan Mohammad Ali, mengatakan, 15 orang tewas dalam serangan jet tempur itu. Sedangkan sumber Taliban menyebut, korban tewas sebanyak 27 orang, termasuk warga sipil.
Sumber militer Pakistan mengatakan, serangan dilakukan semalam, tanpa pemberitahuan. ”Kami semua tertidur, ketika rencana pemboman desa dimulai,” kata Khyal Zaman, seorang anggota suku dari desa setempat.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi dalam kondisi gelap. Mereka yang selamat keluar dari rumah kondisinya putus asa,” lanjut dia.
Serangan yang dilakukan di wilayah Waziristan Utara itu, diklaim militer Pakistan menargetkan para militan Taliban dan al-Qaeda. Namun, menurut warga setempat banyak warga sipil ikut menjadi korban.
”Ini seperti yang direncanakan sebelumnya. Angkatan Udara Pakistan menggunakan jet tempur dipanggil menggempur tempat persembunyian para militan,” kata seorang pejabat militer yang berbicara dengan kondisi anonim, seperti dikutip Reuters, Selasa (21/1/2014).
Tokoh suku setempat, Malik Mir Jan Mohammad Ali, mengatakan, 15 orang tewas dalam serangan jet tempur itu. Sedangkan sumber Taliban menyebut, korban tewas sebanyak 27 orang, termasuk warga sipil.
Sumber militer Pakistan mengatakan, serangan dilakukan semalam, tanpa pemberitahuan. ”Kami semua tertidur, ketika rencana pemboman desa dimulai,” kata Khyal Zaman, seorang anggota suku dari desa setempat.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi dalam kondisi gelap. Mereka yang selamat keluar dari rumah kondisinya putus asa,” lanjut dia.
(mas)