AS: Iran harus desak Suriah untuk hentikan pemboman
A
A
A
Sindonews.com – Iran bisa menunjukkan niat untuk memainkan peran konstruktif dalam pembicaraan damai Suriah, dengan cara mendesak rezim Presiden Bashar al-Assad untuk menghentikan pemboman terhadap warga sipil dan memungkinkan akses bantuan.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, Senin (6/1/2014). "Ada langkah yang harus dilakukan Iran untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional, bahwa mereka serius tentang menjadi pihak yang positif," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada wartawan.
"Cara itu termasuk menyerukan untuk mengakhiri pemboman oleh rezim Suriah kepada rakyat mereka sendiri dan menyerukan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Hingga kini, AS belum memberikan lampu hijau soal keikursertaan Iran dalam Konferensi Jenewa II yang akan dilangsungkan pada akhir bulan ini. AS berpendapat, Iran tetap bisa memberi kontribusi pada perdamaian di Suriah, meski tak hadir dalam konferesi itu.
Kehadiran Iran di Konferensi Jenewa II memang masih menjadi polemik. Rusia, yang bersama Iran menjadi pendukung setia rezim Suriah, sangat mendukung kehadiran Iran dalam pembicaraan damai ini.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, Senin (6/1/2014). "Ada langkah yang harus dilakukan Iran untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional, bahwa mereka serius tentang menjadi pihak yang positif," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada wartawan.
"Cara itu termasuk menyerukan untuk mengakhiri pemboman oleh rezim Suriah kepada rakyat mereka sendiri dan menyerukan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.
Hingga kini, AS belum memberikan lampu hijau soal keikursertaan Iran dalam Konferensi Jenewa II yang akan dilangsungkan pada akhir bulan ini. AS berpendapat, Iran tetap bisa memberi kontribusi pada perdamaian di Suriah, meski tak hadir dalam konferesi itu.
Kehadiran Iran di Konferensi Jenewa II memang masih menjadi polemik. Rusia, yang bersama Iran menjadi pendukung setia rezim Suriah, sangat mendukung kehadiran Iran dalam pembicaraan damai ini.
(esn)