Israel bombardir Libanon
A
A
A
Sindonews.com – Militer Israel menembakkan puluhan roket ke wilayah Libanon selatan, Minggu (29/12/2013). Ini adalah tindakan balasan, setelah lima roket Katyusha yang ditembakkan militan Libanon gagal mencapai wilayah Israel.
Namun, aksi saling tembak roket itu tak menimbulkan korban jiwa atau cedera. "Sekitar 20 roket dari wilayah Israel telah menyerang wilayah perbatasan Arqub, setelah peluncuran roket terhadap Israel pagi ini," kata seorang pejabat keamanan Libanon pada AFP.
Sementara roket yang dilepaskan militan Libanon justru jatuh di dalam wilayah Libanon sendiri. "Artileri ditembakkan untuk menanggapi serangan roket dari Libanon melawan Israel, yang tidak meninggalkan korban. Kami menargetkan daerah di mana proyektil tersebut ditembakkan," jelas Peter Larner, juru bicara militer Israel.
Lerner kemudian menjelaskan, bahwa 1 roket yang ditembakkan dari Libanon, meledak di wilayah Israel. Ketegangan telah meningkat di perbatasan kedua negara sejak pasukan Libanon menembak mati seorang tentara Israel yang tengah mengemudi di dekat perbatasan pada 16 Desember lalu.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon juga memperingatkan Libanon, bahwa pembalasan bisa lebih keras. "Kami tidak akan mentolerir tembakan dari Lebanon di wilayah kami. Israel menganggap pemerintah dan tentara Libanon bertanggung jawab atas penembakan pagi ini," kata Yaalon.
Namun, aksi saling tembak roket itu tak menimbulkan korban jiwa atau cedera. "Sekitar 20 roket dari wilayah Israel telah menyerang wilayah perbatasan Arqub, setelah peluncuran roket terhadap Israel pagi ini," kata seorang pejabat keamanan Libanon pada AFP.
Sementara roket yang dilepaskan militan Libanon justru jatuh di dalam wilayah Libanon sendiri. "Artileri ditembakkan untuk menanggapi serangan roket dari Libanon melawan Israel, yang tidak meninggalkan korban. Kami menargetkan daerah di mana proyektil tersebut ditembakkan," jelas Peter Larner, juru bicara militer Israel.
Lerner kemudian menjelaskan, bahwa 1 roket yang ditembakkan dari Libanon, meledak di wilayah Israel. Ketegangan telah meningkat di perbatasan kedua negara sejak pasukan Libanon menembak mati seorang tentara Israel yang tengah mengemudi di dekat perbatasan pada 16 Desember lalu.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon juga memperingatkan Libanon, bahwa pembalasan bisa lebih keras. "Kami tidak akan mentolerir tembakan dari Lebanon di wilayah kami. Israel menganggap pemerintah dan tentara Libanon bertanggung jawab atas penembakan pagi ini," kata Yaalon.
(esn)