Dikepung pasukan Assad, 5 pengungsi Palestina mati kelaparan
A
A
A
Sindonews.com - Lima pengungsi Palestina termasuk pria tua, wanita dan seorang pria cacat, meninggal karena kelaparan di kamp pengungsi di Yarmouk, Damaskus selatan.
Kelima pengungsi itu kelaparan setelah wilayah yang mereka tempati dikepung pasukan Presiden Bashar al-Assad yang memerangi para pemberontak.
Akibat pengepungan itu, kelima pengungsi Palestina tidak bisa keluar mencari makan. ”Lima orang tewas, termasuk seorang pria tua, pria cacat dan seorang wanita. Mereka kekurangan gizi dan kurangnya perawatan,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kemarin, seperti dikutip Jpost.
“Tewasnya mereka, akibat pengepungan yang diberlakukan oleh pasukan rezim Suriah di kamp pengungsi Yarmouk,”lanjut Observatorium yang berbasis di Inggris itu.
Badan Bantuan PBB untuk pengungsi Palestina dan beberapa kelompok hak asasi menyerukan kepada rezim Suriah untuk mengakhiri pengepungan Yarmouk.
Mereka juga mendesak kedua kubu yang beseteru agar mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah itu. Sebab, dikhawatirkan jumlah orang yang meninggal karena kelaparan akan bertambah.
Pekan lalu, Kepala Badan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) Filippo Grandi, memperingatkan, situasi di Yarmouk bisa meburuk.”Karena 20.000 pengungsi Palestina masih terjebak Yarmouk. Jika situasi ini tidak segera diatasi, hal itu mungkin akan terlambat untuk menyelamatkan nyawa ribuan orang termasuk anak-anak,” ujar Grandi.
Kelima pengungsi itu kelaparan setelah wilayah yang mereka tempati dikepung pasukan Presiden Bashar al-Assad yang memerangi para pemberontak.
Akibat pengepungan itu, kelima pengungsi Palestina tidak bisa keluar mencari makan. ”Lima orang tewas, termasuk seorang pria tua, pria cacat dan seorang wanita. Mereka kekurangan gizi dan kurangnya perawatan,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kemarin, seperti dikutip Jpost.
“Tewasnya mereka, akibat pengepungan yang diberlakukan oleh pasukan rezim Suriah di kamp pengungsi Yarmouk,”lanjut Observatorium yang berbasis di Inggris itu.
Badan Bantuan PBB untuk pengungsi Palestina dan beberapa kelompok hak asasi menyerukan kepada rezim Suriah untuk mengakhiri pengepungan Yarmouk.
Mereka juga mendesak kedua kubu yang beseteru agar mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah itu. Sebab, dikhawatirkan jumlah orang yang meninggal karena kelaparan akan bertambah.
Pekan lalu, Kepala Badan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) Filippo Grandi, memperingatkan, situasi di Yarmouk bisa meburuk.”Karena 20.000 pengungsi Palestina masih terjebak Yarmouk. Jika situasi ini tidak segera diatasi, hal itu mungkin akan terlambat untuk menyelamatkan nyawa ribuan orang termasuk anak-anak,” ujar Grandi.
(mas)