Ledakan mortir tewaskan 6 personel militer Irak
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah rentetan tembakan mortir menghantam sebuah pangkalan militer di dekat Kota Baghdad, Irak, Senin (23/12/2013). Serangan ini menewaskan empat perwira dan dua tentara Irak, sebut satu sumber polisi.
“Serangan itu terjadi di daerah Abu Ghraib, sekitar 25 kilometer sebelah barat Baghdad. Beberapa mortir mendarat di pangkalan pada pagi hari,” kata sumber itu kepada Xinhua.
Serangan itu terjadi saat pasukan keamanan Irak yang didukung oleh helikopter sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap basis militan al-Qaeda di daerah Sunni, yang membentang dari barat Baghdad hingga ke Provinsi Anbar.
Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki mengatakan, bahwa militan anti pemerintah Sunni yang menduduki kamp di Provinsi Anbar telah menjadi "dasar untuk kepemimpinan al- Qaeda”. Ia mendesak pengunjuk rasa untuk meninggalkan kamp itu, sehingga al-Qaida akan tinggal sendirian di wilayah itu.
Kaum Sunni menuduh Pemerintah Irak menyisihkan mereka. Kaum Sunni juga mengklaim, bahwa pasukan keamanan yang didominasi kaum Syiah tanpa pandang bulu menangkap, menyiksa, dan membunuh anak-anak kaum Sunni.
“Serangan itu terjadi di daerah Abu Ghraib, sekitar 25 kilometer sebelah barat Baghdad. Beberapa mortir mendarat di pangkalan pada pagi hari,” kata sumber itu kepada Xinhua.
Serangan itu terjadi saat pasukan keamanan Irak yang didukung oleh helikopter sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap basis militan al-Qaeda di daerah Sunni, yang membentang dari barat Baghdad hingga ke Provinsi Anbar.
Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki mengatakan, bahwa militan anti pemerintah Sunni yang menduduki kamp di Provinsi Anbar telah menjadi "dasar untuk kepemimpinan al- Qaeda”. Ia mendesak pengunjuk rasa untuk meninggalkan kamp itu, sehingga al-Qaida akan tinggal sendirian di wilayah itu.
Kaum Sunni menuduh Pemerintah Irak menyisihkan mereka. Kaum Sunni juga mengklaim, bahwa pasukan keamanan yang didominasi kaum Syiah tanpa pandang bulu menangkap, menyiksa, dan membunuh anak-anak kaum Sunni.
(esn)