Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Bekas penerjemah Megawati jadi Dubes Saudi
Bekas penerjemah Megawati jadi Dubes Saudi
A
A
A
Sindonews.com – Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Abdurrahman Mohammad Fachir, bakal menjadi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.
Fachir yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Mesir dikenal sebagai penerjemah resmi mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2002-2004.
“Beliau akan menjadi Dubes di Saudi, di sana masih kosong. Tinggal menunggu serah terima dari Kerajaan Arab Saudi,” kata Siti Sofia Sudarma, Direktorat Informasi dan Media, Kemlu RI, di sela-sela acara "Media Gathering Kemlu" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/12/2013).
Kendati demikian, Fachir belum bersedia berkomentar soal isu-isu sensitif di Saudi terkait dengan Pemerintah Indonesia. Seperti masalah WNI overstayer. ”Nanti saja, kalau sudah tanggalnya (serah terima), saya belum bisa bicara soal itu,” ujar Fachir.
Fachir mengatakan, Kemlu membutuhkan mitra penting, yakni media untuk menyampaikan berbagai kebijakan publik. ”Media penting, dan menjadi mitra untuk mengedukasi publik. Saya berharap media menyampaikan apa adanya soal kebijakan yang kita paparkan,” imbuh dia.
Fachir yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Mesir dikenal sebagai penerjemah resmi mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2002-2004.
“Beliau akan menjadi Dubes di Saudi, di sana masih kosong. Tinggal menunggu serah terima dari Kerajaan Arab Saudi,” kata Siti Sofia Sudarma, Direktorat Informasi dan Media, Kemlu RI, di sela-sela acara "Media Gathering Kemlu" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/12/2013).
Kendati demikian, Fachir belum bersedia berkomentar soal isu-isu sensitif di Saudi terkait dengan Pemerintah Indonesia. Seperti masalah WNI overstayer. ”Nanti saja, kalau sudah tanggalnya (serah terima), saya belum bisa bicara soal itu,” ujar Fachir.
Fachir mengatakan, Kemlu membutuhkan mitra penting, yakni media untuk menyampaikan berbagai kebijakan publik. ”Media penting, dan menjadi mitra untuk mengedukasi publik. Saya berharap media menyampaikan apa adanya soal kebijakan yang kita paparkan,” imbuh dia.
(mas)
Explore More