Myanmar bebaskan 44 tahanan politik
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Myanmar pada Rabu (11/12/2013) membebaskan 44 tahanan politik. Demikian disampaikan Hla Maung Shwe, Penasihat Presiden Myanmar.
Pembebasan 44 tahanan politik itu, merupakan yang terbaru dari rangkaian pembebasan tahanan politik, sejak Presiden Thein Sein mereformasi Myanmar yang pernah dipimpin junta militer. ”Secara total, 44 tahanan politik telah dibebaskan di seluruh negeri saat ini,” kata Hla Maung Shwe kepada AFP.
Dalam menjalankan kebijakan reformasi, Presiden Thein Sein telah berjanji untuk membebaskan semua tahanan politik di Myanmar sampai akhir tahun ini.
Presiden yang seorang mantan jenderal yang mengambil alih kekuasaan pada Maret 2011 itu, telah menerima pujian atas kebijakannya yang membebaskan ratusan kritikus yang ditahan junta milter.
Di bawah kepemimpinannya, Mynamar telah mengalami perubahan dramatis. Termasuk membolehkan pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi kembali ke parlemen.
Kendati demikian, sejumlah aktivis mengatakan pemerintah terus mengadili para pembangkang. Mereka menuduh pemerintah menggunakan kampanye pembebasan tahanan hanya untuk kepentingan politik dengan masyarakat internasional.
Pembebasan 44 tahanan politik itu, merupakan yang terbaru dari rangkaian pembebasan tahanan politik, sejak Presiden Thein Sein mereformasi Myanmar yang pernah dipimpin junta militer. ”Secara total, 44 tahanan politik telah dibebaskan di seluruh negeri saat ini,” kata Hla Maung Shwe kepada AFP.
Dalam menjalankan kebijakan reformasi, Presiden Thein Sein telah berjanji untuk membebaskan semua tahanan politik di Myanmar sampai akhir tahun ini.
Presiden yang seorang mantan jenderal yang mengambil alih kekuasaan pada Maret 2011 itu, telah menerima pujian atas kebijakannya yang membebaskan ratusan kritikus yang ditahan junta milter.
Di bawah kepemimpinannya, Mynamar telah mengalami perubahan dramatis. Termasuk membolehkan pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi kembali ke parlemen.
Kendati demikian, sejumlah aktivis mengatakan pemerintah terus mengadili para pembangkang. Mereka menuduh pemerintah menggunakan kampanye pembebasan tahanan hanya untuk kepentingan politik dengan masyarakat internasional.
(mas)