PM Thailand: Thaksin menginginkan perdamaian, bukan kekuasaan
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, mengesampingkan kemungkinan kembalinya Thaksin Shinawatra, yang tak lain kakak kandung Yingluck, untuk kembali menduduki kekuasaan di Thailand.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (7/12/2013), Yingluck mengatakan, Thaksin ingin Thailand menjadi negara demokratis dan damai. "Saat ini, saya tidak berpikir ia (Thaksin) ingin terus dengan karir politik. Ia ingin melihat keadilan untuk semua orang, untuk memastikan bahwa kita dapat bekerja sama dan menemukan solusi jangka panjang untuk Thailand," kata Yingluck.
"Keluarga saya tidak ingin memegang kekuasaan untuk keluarga kami. Setiap pilihan untuk mayoritas, untuk perdamaian, untuk Thailand bergerak maju sebagai negara demokrasi. Saya dapat memberitahu Anda sekarang, kita tidak ingin menjadi halangan bagi perdamaian di negeri ini. Kami ingin solusi untuk semua orang," tandasnya.
Yingluck mengatakan, akar penyebab kekacauan Thailand bukan karena kakaknya terpilih dua kali sebagai Perdana Menteri, tetapi karena kudeta militer pada 2006 yang menggulingkan Thaksin dari kursi Perdana Menteri.
Namun, Yingluck tidak akan menyebut pihak atau individu yang dia pikir berada di balik aksi demonstrasi yang bertujuan untuk menggulingkan dirinya. "Saya tidak mengomentari orang ke orang, tetapi konflik dimulai di era kudeta dan belum diselesaikan sampai sekarang," katanya.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (7/12/2013), Yingluck mengatakan, Thaksin ingin Thailand menjadi negara demokratis dan damai. "Saat ini, saya tidak berpikir ia (Thaksin) ingin terus dengan karir politik. Ia ingin melihat keadilan untuk semua orang, untuk memastikan bahwa kita dapat bekerja sama dan menemukan solusi jangka panjang untuk Thailand," kata Yingluck.
"Keluarga saya tidak ingin memegang kekuasaan untuk keluarga kami. Setiap pilihan untuk mayoritas, untuk perdamaian, untuk Thailand bergerak maju sebagai negara demokrasi. Saya dapat memberitahu Anda sekarang, kita tidak ingin menjadi halangan bagi perdamaian di negeri ini. Kami ingin solusi untuk semua orang," tandasnya.
Yingluck mengatakan, akar penyebab kekacauan Thailand bukan karena kakaknya terpilih dua kali sebagai Perdana Menteri, tetapi karena kudeta militer pada 2006 yang menggulingkan Thaksin dari kursi Perdana Menteri.
Namun, Yingluck tidak akan menyebut pihak atau individu yang dia pikir berada di balik aksi demonstrasi yang bertujuan untuk menggulingkan dirinya. "Saya tidak mengomentari orang ke orang, tetapi konflik dimulai di era kudeta dan belum diselesaikan sampai sekarang," katanya.
(esn)