Filipina janji lindungi korban topan Haiyan dari perdagangan manusia
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Filipina berjanji untuk meningkatkan upaya untuk mencegah perdagangan manusia termaksud kegiatan eksploitasi terhadap para korban topan Haiyan atau yang ditingkat lokal disebut topan Yolanda, Rabu (4/12/2013).
Jaminan tersebut disampaikan oleh Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima setelah Chris Smith, anggota kongres dari Partai Republik Amerika Serikat memperingatkan bahwa perempuan dan anak-anak yang menjadi korban topan Haiyan berisiko menjadi korban perdagangan manusia.
"Pemerintah Filipina akan mengadopsi sejumlah langkah tambahan untuk mencegah perdagangan manusia dan kegiatan perekrutan ilegal di wilayah yang terkena dampak bencana," ungkap De Lima yang juga menjabat sebagai ketua Inter-Agency Council Against Trafficking Filipina.
Pekan lalu, Smith, anggota kongres dari Partai Republik telah memimpin tiga delegasi ke Filipina. Kemarin dalam pidato di depan subkomite kongres untuk urusan luar negeri AS, Smith menuturkan, korban topan Haiyan ini dalam waktu lama akan kehilangan harapan dan beresiko menjadi korban perdagangan seks.
Smith melanjutkan, sejauh ini di antara ribuan korban topan Filipina, banyak yang telah diangkut keluar zona bencana menuju Ibu Kota Manila. Mereka mungkin saja menerima tawaran kerja untuk berkerja di Arab Saudi dan Korea Selatan. Sejauh ini AS menggangap Filipina tidak menerapkan standar minimum untuk menghilangkan praktik perdagangan manusia.
Jaminan tersebut disampaikan oleh Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima setelah Chris Smith, anggota kongres dari Partai Republik Amerika Serikat memperingatkan bahwa perempuan dan anak-anak yang menjadi korban topan Haiyan berisiko menjadi korban perdagangan manusia.
"Pemerintah Filipina akan mengadopsi sejumlah langkah tambahan untuk mencegah perdagangan manusia dan kegiatan perekrutan ilegal di wilayah yang terkena dampak bencana," ungkap De Lima yang juga menjabat sebagai ketua Inter-Agency Council Against Trafficking Filipina.
Pekan lalu, Smith, anggota kongres dari Partai Republik telah memimpin tiga delegasi ke Filipina. Kemarin dalam pidato di depan subkomite kongres untuk urusan luar negeri AS, Smith menuturkan, korban topan Haiyan ini dalam waktu lama akan kehilangan harapan dan beresiko menjadi korban perdagangan seks.
Smith melanjutkan, sejauh ini di antara ribuan korban topan Filipina, banyak yang telah diangkut keluar zona bencana menuju Ibu Kota Manila. Mereka mungkin saja menerima tawaran kerja untuk berkerja di Arab Saudi dan Korea Selatan. Sejauh ini AS menggangap Filipina tidak menerapkan standar minimum untuk menghilangkan praktik perdagangan manusia.
(esn)