Militan Thailand tembak mati 4 warga Pattani
Rabu, 04 Desember 2013 - 20:07 WIB

Militan Thailand tembak mati 4 warga Pattani
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya empat orang warga desa di Distrik Nongchik, Provinsi Pattani, Thailand selatan tewas ditembak sejumlah militan, Selasa (3/12/2013). Demikian diungkapkan Kolonel Yukol Prasatnanont , inspektur polisi Nongchik, Rabu (4/12/2013).
"Semua korban adalah laki-laki. Kejadian berlangsung pada Selasa malam, semua korban berada dalam truk pick-up dan tiba-tiba saja mereka disergap sejumlah pria bersenjata di Distrik Nongchik," ungkap Prasatnanont.
"Motif awal pembunuhan ini terkait aksi pemberontakan," ungkap Prasatnanont. "Dua orang yang lainnya menderita luka-luka, sementara orang ketujuh yang berada dalam penyerangan masih dinyatakan hilang," ungkap Prasatnanont.
"Masih dihari yang sama, seorang warga muslim berusia 49 tahun di Distrik Kapho Pattani tewas ditembak mati," imbuh Prasatnanont.
Aksi penyerangan tersebut menimbulkan keraguan atas masa depan perundingan damai antara pemerintah dan militan Thailand. Seperti diketahui, kedua belah pihak dijadwallkan akan kembali menggelar perundingan damai di Malaysia, Desember ini. Namun, pemerintah Thailand mengatakan perundingan tersebut mungkin akan ditunda karena demo anti pemerintah Thailand hingga kini terus berlangsung.
"Kami akan mengelar perundingan bulan ini, tapi nampaknya tidak dapat diselenggarakan dan kami akan menunda perundingan tersebut," ungkap Paradorn Pattanatabut, kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand. "Perundingan tersebut akan dihadiri oleh dua kelompok pemberontak terkemuka di Thailand," imbuhnya.
Pada 2004 lalu, sebuah aksi pemberontakan untuk meminta otonomi lebih besar muncul di wilayah Selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia. Sejak Januari 2004, lebih dari 5.000 orang tewas dan 9.000 ribu orang terluka dalam lebih dari 11 ribu insiden penyerangan yang terjadi di tiga provinsi di Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Tiga provinsi itu adalah Yala, Pattani, Narathiwat, dan empat Distrik di Provinsi Songkhla.
"Semua korban adalah laki-laki. Kejadian berlangsung pada Selasa malam, semua korban berada dalam truk pick-up dan tiba-tiba saja mereka disergap sejumlah pria bersenjata di Distrik Nongchik," ungkap Prasatnanont.
"Motif awal pembunuhan ini terkait aksi pemberontakan," ungkap Prasatnanont. "Dua orang yang lainnya menderita luka-luka, sementara orang ketujuh yang berada dalam penyerangan masih dinyatakan hilang," ungkap Prasatnanont.
"Masih dihari yang sama, seorang warga muslim berusia 49 tahun di Distrik Kapho Pattani tewas ditembak mati," imbuh Prasatnanont.
Aksi penyerangan tersebut menimbulkan keraguan atas masa depan perundingan damai antara pemerintah dan militan Thailand. Seperti diketahui, kedua belah pihak dijadwallkan akan kembali menggelar perundingan damai di Malaysia, Desember ini. Namun, pemerintah Thailand mengatakan perundingan tersebut mungkin akan ditunda karena demo anti pemerintah Thailand hingga kini terus berlangsung.
"Kami akan mengelar perundingan bulan ini, tapi nampaknya tidak dapat diselenggarakan dan kami akan menunda perundingan tersebut," ungkap Paradorn Pattanatabut, kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand. "Perundingan tersebut akan dihadiri oleh dua kelompok pemberontak terkemuka di Thailand," imbuhnya.
Pada 2004 lalu, sebuah aksi pemberontakan untuk meminta otonomi lebih besar muncul di wilayah Selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia. Sejak Januari 2004, lebih dari 5.000 orang tewas dan 9.000 ribu orang terluka dalam lebih dari 11 ribu insiden penyerangan yang terjadi di tiga provinsi di Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Tiga provinsi itu adalah Yala, Pattani, Narathiwat, dan empat Distrik di Provinsi Songkhla.
(esn)