Lindungi staf, PBB kirim 235 pasukan khusus ke Libya
A
A
A
Sindonews.com - PBB akan mengirimkan 235 pasukan khusus untuk melindungi staf mereka di Libya. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi atas meningkatnya serangan di Libya, Rabu (27/11/2013).
"Dewan Keamanan (DK) PBB telah mengirimkan surat balasan yang isinya menyetujui permintaan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon untuk mengirim pasukan," ungkap Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, seperti dilansir Naharnet.
"Staf kita berada pada kondisi di mana mereka beresiko menjadi sasaran serangan karena kondisi di Libya semakin memburuk dan kurangnya pasukan keamanan nasional yang handal," ungkap Ki-moon dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada DK PBB.
"Pasukan tersebut mungkin akan menjalani tugas misi perdamaian PBB dan dapat menjaga markas PBB di Tripoli. Hal tersebut dapat menjadi sebuah langkah pencegahan terhadap unsur-unsur ekstremis yang tidak senang dengan keberadaan personil asing," jelas Ki-moon dalam surat tersebut.
Ki-moon menambahkan, keberadaan pasukan khusus PBB di Libya juga dapat membantu mengevakuasi lebih dari 200 staf yang menjalani Misi PBB di Libya (UNSMIL). Misi ini telah membantu pemerintah PBB melakukan transisi politik di Libya pasca kejatuhan diktator Moammar Gadhafi pada Oktober 2011.
Pasca penyerangan konsulat AS di Benghazi September 2012 lau, sejumlah misi asing telah meningkatkan keamanan. Milisi dan kelompok militer asing telah meningkatkan serangan agar dapat dapat memegang kontrol, kedutaan Prancis dan Uni Emirat Arab di Tripoli telah dibom, bahkan sejumlah kendaraan diplomatik juga menjadi sasaran serangan.
"Dewan Keamanan (DK) PBB telah mengirimkan surat balasan yang isinya menyetujui permintaan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon untuk mengirim pasukan," ungkap Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, seperti dilansir Naharnet.
"Staf kita berada pada kondisi di mana mereka beresiko menjadi sasaran serangan karena kondisi di Libya semakin memburuk dan kurangnya pasukan keamanan nasional yang handal," ungkap Ki-moon dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada DK PBB.
"Pasukan tersebut mungkin akan menjalani tugas misi perdamaian PBB dan dapat menjaga markas PBB di Tripoli. Hal tersebut dapat menjadi sebuah langkah pencegahan terhadap unsur-unsur ekstremis yang tidak senang dengan keberadaan personil asing," jelas Ki-moon dalam surat tersebut.
Ki-moon menambahkan, keberadaan pasukan khusus PBB di Libya juga dapat membantu mengevakuasi lebih dari 200 staf yang menjalani Misi PBB di Libya (UNSMIL). Misi ini telah membantu pemerintah PBB melakukan transisi politik di Libya pasca kejatuhan diktator Moammar Gadhafi pada Oktober 2011.
Pasca penyerangan konsulat AS di Benghazi September 2012 lau, sejumlah misi asing telah meningkatkan keamanan. Milisi dan kelompok militer asing telah meningkatkan serangan agar dapat dapat memegang kontrol, kedutaan Prancis dan Uni Emirat Arab di Tripoli telah dibom, bahkan sejumlah kendaraan diplomatik juga menjadi sasaran serangan.
(esn)