Kisah nyata Romeo & Juliet ini hebohkan dunia Arab
A
A
A
Sindonews.com – Kisah cinta Huda al-Niran, 22, wanita Arab Saudi dan Arafat Mohamad Tahar, 25, pria Yaman yang ditentang keluarga mereka membuat heboh dunia Arab. Kisah mereka sepertinya halnya kisah roman "Romeo dan Juliet" karya William Shakespare.
Tahar bahkan mengajukan permohonan ke pengadilan di Sanaa, Yaman, agar kekasihnya yang nekat menyeberangi perbatasan Saudi bisa tinggal bersamanya di Yaman.
Perjuangan pasangan itu bahkan menuai dukungan luas di Yaman. Gambar mereka muncul di berbagai stiker dan spanduk di luar gedung pengadilan di Sanaa. Keluarga Niran bersikeras tidak mengizinkan putrinya menikah dengan Tahar di Yaman.
Tahar pun termotivasi berjuang ke pengadilan, karena kekasihnya berani meninggalkan negaranya demi bisa hidup bersamanya, di Yaman. Di pengadilan, Tahar bahkan menolak bantuan pengacara yang ditawarkan Kedutaan Saudi, karena khawatir ada tekanan yang berakibat gadis pujaannya dipulangkan ke Saudi.
”Ini adalah kasus kemanusiaan, dan tidak harus meningkatkan ketegangan antara kedua negara,” kata Abdel al- Qadi Rakib, pengacara non-pemerintah, kemarin, seperti dilansir Daily Mail.
Rakib kepada Human Right Watch mengatakan, Niran melarikan diri dari Arab Saudi ke Yaman dengan kekasihnya Tahar, setelah keluarganya tidak mengizinkan mereka menikah. Rakib curiga otoritas Saudi menekan Sanaa agar memulangkan gadis itu.
Kasus itu kini jadi perhatian Human Rights Watch yang berbasis di New York. Pada tanggal 19 November 2013 lalu, HRW mendesak Pemerintah Yaman untuk tidak memulangkan Niran ke Saudi, dengan pertimbangan hidupnya bisa terancam. ”Dia (Niran) takut mengalami kekerasan fisik dari anggota keluarganya, jika dia kembali ke Arab Saudi,” bunyi pernyataan HRW.
Tahar bahkan mengajukan permohonan ke pengadilan di Sanaa, Yaman, agar kekasihnya yang nekat menyeberangi perbatasan Saudi bisa tinggal bersamanya di Yaman.
Perjuangan pasangan itu bahkan menuai dukungan luas di Yaman. Gambar mereka muncul di berbagai stiker dan spanduk di luar gedung pengadilan di Sanaa. Keluarga Niran bersikeras tidak mengizinkan putrinya menikah dengan Tahar di Yaman.
Tahar pun termotivasi berjuang ke pengadilan, karena kekasihnya berani meninggalkan negaranya demi bisa hidup bersamanya, di Yaman. Di pengadilan, Tahar bahkan menolak bantuan pengacara yang ditawarkan Kedutaan Saudi, karena khawatir ada tekanan yang berakibat gadis pujaannya dipulangkan ke Saudi.
”Ini adalah kasus kemanusiaan, dan tidak harus meningkatkan ketegangan antara kedua negara,” kata Abdel al- Qadi Rakib, pengacara non-pemerintah, kemarin, seperti dilansir Daily Mail.
Rakib kepada Human Right Watch mengatakan, Niran melarikan diri dari Arab Saudi ke Yaman dengan kekasihnya Tahar, setelah keluarganya tidak mengizinkan mereka menikah. Rakib curiga otoritas Saudi menekan Sanaa agar memulangkan gadis itu.
Kasus itu kini jadi perhatian Human Rights Watch yang berbasis di New York. Pada tanggal 19 November 2013 lalu, HRW mendesak Pemerintah Yaman untuk tidak memulangkan Niran ke Saudi, dengan pertimbangan hidupnya bisa terancam. ”Dia (Niran) takut mengalami kekerasan fisik dari anggota keluarganya, jika dia kembali ke Arab Saudi,” bunyi pernyataan HRW.
(mas)