Giliran pentolan pemberontak radikal Suriah tewas
A
A
A
Sindonews.com – Setelah komandan pemberontak Suriah dari Brigade al-Tauhid, Youssef al-Abbas tewas, kini Abdelader Saleh, pimpinan utama pemberontak radikal itu menyusul tewas.
Saleh tewas dalam perawatan di rumah sakit di Turki, setelah pasukan Suriah menggempur markas kelompok itu di Alepppo, pekan lalu. Tewasnya Saleh, disampaikan oleh aktivis Suriah pada Senin (18/11/2013).
Sebelumnya, pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad menggempur Aleppo dan meggerbek sebuah pertemuan kelompok Brigade al-Tauhid Kamis pekan lalu. ”Kami menyatakan kesyahidan Abdelqader Saleh,” bunyi pernyataan Brigade al-Tauhid, seperti dikutip Reuters.
Sebelum tewas, Saleh yang berusia sekitar 30-an tahun itu sempat bersumpah untuk menghalau serangan milisi Syiah Irak dan milisi Hizbullah Libanon yang pro-pasukan Assad.
Saleh sempat diwawancarai stasiun televisi yang dikelola kelompok oposisi Suriah, Orient, langsung dari medan perang di Aleppo, sebelum diserang pasukan Assad. ”Kami tidak akan membiarkan militan Iran dan Hizbullah muncul, kecuali dalam kondisi mati,” ucap Saleh.
Dalam waktu yang tidak berselang jauh, pemimpin Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah juga sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa para militan Hizbullah akan terus berada di Suriah dan berjuang bersama pasukan Assad, jika diperlukan.
Sementara itu, kemarin, pasukan Suriah kembali terlibat perang sengit dengan pasukan pemberontak di pinggiran Damaskus. Pasukan Suriah kini sepenuhnya mengepung Kota Qara, al-Qalamaun, pinggiran Damaskus.
Dalam posisi terkepung itu, pasukan pemberontak menghujani wilayah dekat Damaskus itu dengan mortir. ”Pasukan (Suriah) sepenuhnya mengepung Kota Qara,” tulis surat kabar Suriah, al-Watan.
Saleh tewas dalam perawatan di rumah sakit di Turki, setelah pasukan Suriah menggempur markas kelompok itu di Alepppo, pekan lalu. Tewasnya Saleh, disampaikan oleh aktivis Suriah pada Senin (18/11/2013).
Sebelumnya, pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad menggempur Aleppo dan meggerbek sebuah pertemuan kelompok Brigade al-Tauhid Kamis pekan lalu. ”Kami menyatakan kesyahidan Abdelqader Saleh,” bunyi pernyataan Brigade al-Tauhid, seperti dikutip Reuters.
Sebelum tewas, Saleh yang berusia sekitar 30-an tahun itu sempat bersumpah untuk menghalau serangan milisi Syiah Irak dan milisi Hizbullah Libanon yang pro-pasukan Assad.
Saleh sempat diwawancarai stasiun televisi yang dikelola kelompok oposisi Suriah, Orient, langsung dari medan perang di Aleppo, sebelum diserang pasukan Assad. ”Kami tidak akan membiarkan militan Iran dan Hizbullah muncul, kecuali dalam kondisi mati,” ucap Saleh.
Dalam waktu yang tidak berselang jauh, pemimpin Hizbullah Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah juga sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa para militan Hizbullah akan terus berada di Suriah dan berjuang bersama pasukan Assad, jika diperlukan.
Sementara itu, kemarin, pasukan Suriah kembali terlibat perang sengit dengan pasukan pemberontak di pinggiran Damaskus. Pasukan Suriah kini sepenuhnya mengepung Kota Qara, al-Qalamaun, pinggiran Damaskus.
Dalam posisi terkepung itu, pasukan pemberontak menghujani wilayah dekat Damaskus itu dengan mortir. ”Pasukan (Suriah) sepenuhnya mengepung Kota Qara,” tulis surat kabar Suriah, al-Watan.
(mas)