Ethiopia pulangkan semua pekerja ilegal di Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Pejabat Ethiopia mengatakan, Pemerintah memutuskan untuk memulangkan warganya yang tinggal di Arab Saudi secara ilegal, setelah muncul laporan bahwa ada warga Ethiopia tewas dibunuh oleh polisi Arab Saudi, Sabtu (9/11/2013). Seperti diketahui, April lalu, Pemerintah Arab Saudi memberikan waktu selama tujuh bulan bagi imigran ilegal untuk melegalkan status hukum mereka atau terpaksa meninggalkan negara tersebut.
"Orang yang tidak mendapatkan amnesti akan dipulangkan," kata Dina Mufti, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia kepada AFP. Mufti tidak dapat memastikan berapa banyak imigran ilegal Ethiopia di Arab Saudi dan kapan mereka akan dibawa pulang ke Ethiopia. "Pemulangan akan dilakukan sesegera mungkin," ungkap Mufthi
Mufti menuturkan, polisi Arab Saudi mencoba menemukan para migran ilegal di kamp sebelum repatriasi dilakukan dan hal itu sedang dalam proses. "Seorang warga Ethiopia dilaporkan tewas akibat peluru polisi Arab Saudi, tapi kami belum memverifikasi laporan tersebut," ungkap Mufti.
"Kami belum mengkonfirmasi laporan bahwa ada seorang warga Ethiopia yang tewas pekan ini setelah polisi Arab Saudi bergerak menuju kamp imigran ilegal," imbuh Mufti.
Setiap tahun banyak warga Ethiopia berangkat keluar negeri untuk mencari pekerjaan. Sebagian besar dari adalah perempuan yang menjadi pembantu rumah tangga di negara Timur Tengah.
Menurut laporan Departemen Urusan Tenaga Kerja dan Sosial Ethiopia, tahun lalu, sebanyak 200 ribua perempuan meninggalkan Ethiopia untuk mencari pekerjaan. Negara dengan total penduduk mencapai 91 juta jiwa itu merupan negara kedua termiskin di Afrika setelah Nigeria.
Menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), banyak warga Ethiopia yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja rumah tangga mengalami perlakukan buruk, mereka mengalami penganiaan fisik, upah rendah dan diskriminasi.
"Orang yang tidak mendapatkan amnesti akan dipulangkan," kata Dina Mufti, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia kepada AFP. Mufti tidak dapat memastikan berapa banyak imigran ilegal Ethiopia di Arab Saudi dan kapan mereka akan dibawa pulang ke Ethiopia. "Pemulangan akan dilakukan sesegera mungkin," ungkap Mufthi
Mufti menuturkan, polisi Arab Saudi mencoba menemukan para migran ilegal di kamp sebelum repatriasi dilakukan dan hal itu sedang dalam proses. "Seorang warga Ethiopia dilaporkan tewas akibat peluru polisi Arab Saudi, tapi kami belum memverifikasi laporan tersebut," ungkap Mufti.
"Kami belum mengkonfirmasi laporan bahwa ada seorang warga Ethiopia yang tewas pekan ini setelah polisi Arab Saudi bergerak menuju kamp imigran ilegal," imbuh Mufti.
Setiap tahun banyak warga Ethiopia berangkat keluar negeri untuk mencari pekerjaan. Sebagian besar dari adalah perempuan yang menjadi pembantu rumah tangga di negara Timur Tengah.
Menurut laporan Departemen Urusan Tenaga Kerja dan Sosial Ethiopia, tahun lalu, sebanyak 200 ribua perempuan meninggalkan Ethiopia untuk mencari pekerjaan. Negara dengan total penduduk mencapai 91 juta jiwa itu merupan negara kedua termiskin di Afrika setelah Nigeria.
Menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), banyak warga Ethiopia yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja rumah tangga mengalami perlakukan buruk, mereka mengalami penganiaan fisik, upah rendah dan diskriminasi.
(esn)