AS main kucing-kucingan dengan hacker Rusia

Sabtu, 09 November 2013 - 19:45 WIB
AS main kucing-kucingan...
AS main kucing-kucingan dengan hacker Rusia
A A A
Sindonews.com - Pekan ini, Agen Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa mereka telah menambahkan, Andrei Taame dan Alexei Belan, dua warga Rusia ke dalam daftar orang paling dicari atas tindakan kriminal di dunia maya. Dengan demikian sudah empat warga Rusia yang berada pada 10 teratas pelaku tindakan kriminal di dunia maya.

"Kami membutuhkan bantuan masyarakat untuk menangkap keduanya. Mereka punya misi memata-matai dan mencuri dari bangsa kita dan warga negara kita," ungkap Richard McFeely, seorang pejabat FBI saat mengumumkan nama keduanya.

Scott Borg, Direktur Cyber Consequences Unit, organisasi nirlaba yang studi cybercrime AS, mengatakan kepada RIA Novosti, sejauh ini Pemerintah Rusia sejauh ini bertindak bijaksana untuk menindak para hacker hal itu dilakukan demi menjaga reputasi internasional dan kepentingan ekonominya sendiri.

Selama 15 tahun terakhir, untuk menangkap hacker Rusia, otoritas AS selalu mengandalkan hal yang rahasia, akal-akalan dan keputusan para tersangka tersebut untuk meninggalkan wilayah Rusia. Namun, dalam banyak kasus kebanyakan kasus hacker Rusia ditangkap di dunia ketiga, sebuah tindakan yang membuat kesal banyak pejabat Moskow.

Sementara, Brian Krebs, seorang editor Krebs, sebuah situs keamanan dunia maya, mengatakan, AS tidak dapat menyentuh Anda di Rusia, yang mungkin benar hacker. Tapi, jika tidak berhati-hati dengan tingkah laku Anda, maka Anda akan menarik perhatian penegak hukum lokal.

AS terpaksa melakukan hal tersebut, sebab mereka tidak memiliki perjanjian ekstradisi dan telah terlibat perdebatan panjang untuk menyerahkan penjahat profil tinggi, seperti Viktor Bout, pedagang senjata Rusia dan Edward Snowden, buronan intelejen AS.

Dalam rangka melajalani tugas memberikan perlindungan terhadap warganya Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa pemerintah AS telah mengajukan beberapa klaim terhadap Pemerintah Rusia dan warga yang memiliki masalah hukum agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, apalagi melakukan perjalanan menuju negara yang memiliki perjanjian ekstradisi bilateral dengan Washington.

Sejarah menunjukan bahwa Pemerintah Rusia membiarkan hacker tetap tinggal di Rusia dan jangan mencoba untuk berulah dengan penduduk setempat.Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan, sudah tiga warga Rusia yang diekstadisi dari negara yang memiliki perjanjian ekstradisi bilateral dengan Washington, yakni, Dmitry Belorossov dari Spanyol, Maxim Chukharev dari Kosta Rica dan Alexander Panin dari Republik Dominika.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8603 seconds (0.1#10.140)