Buntu, negosiasi nuklir Iran alami fase kritis
A
A
A
Sindonews.com – Negosiasi nuklir Iran yang berlangsung di Jenewa, Swiss, semalam mengalami fase kritis. Enam negara kekuatan dunia atau 5P+1 terus menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya.
Karena belum ada kesepakatan, Iran dan enam negara 5P+1, yakni, Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Peranci dan Jerman, setuju melanjutkan perundingan untuk hari ketiga pada hari ini (9/11/2013). Padahal, perundingan itu semula dijadwalkan hanya berlangsung dua hari, yakni Kamis (7/11/2013) dan Jumat (8/11/2013).
Reuters melaporkan, para pejabat Iran mengatakan, pembicaraan dengan kelompok 5P +1, mencapai fase kritis. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS dan lima Menlu lainnya dari Eropa terlibat pembicaraan hingga larut malam tadi dengan diplomat Iran.
Pembicaraan antara delegasi Iran yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Javed Zarif, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyimpulkan, bahwa semalam tidak tercapai kesepakatan.
”Kami mencapai titik penting yang sangat kritis,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi dalam komentar yang disiarkan PressTV, sebelum pertemuan. ”Negosiasi telah mencapai kritis, situasi yang sangat sensitif, dan perlu keputusan di tingkat yang lebih tinggi.”
Sebelum bertemu Zarif semalam, John Kerry mengatakan, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Iran dan enam kekuatan dunia. Terutama, dia dan tiga Menlu dari Eropa mencoba untuk mempersempit kesenjangan.
”Saya ingin menekankan tidak ada kesepakatan pada saat ini,” ujar Kerry. ”Kami berharap untuk mencoba untuk mempersempit perbedaan ini, tapi saya tidak berpikir siapa dalam posisi bersalah, yang penting ada beberapa kesenjangan yang harus ditutup.”
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, mengatakan, bahwa pertanyaan besar dalam negosiasi itu belum terjawab. ”Perancis menginginkan kesepakatan yang kredibel mengenai program nuklir Iran,” ujarnya daam pernyataan kepada Reuters.
Karena belum ada kesepakatan, Iran dan enam negara 5P+1, yakni, Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Peranci dan Jerman, setuju melanjutkan perundingan untuk hari ketiga pada hari ini (9/11/2013). Padahal, perundingan itu semula dijadwalkan hanya berlangsung dua hari, yakni Kamis (7/11/2013) dan Jumat (8/11/2013).
Reuters melaporkan, para pejabat Iran mengatakan, pembicaraan dengan kelompok 5P +1, mencapai fase kritis. Bahkan, Menteri Luar Negeri AS dan lima Menlu lainnya dari Eropa terlibat pembicaraan hingga larut malam tadi dengan diplomat Iran.
Pembicaraan antara delegasi Iran yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Javed Zarif, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyimpulkan, bahwa semalam tidak tercapai kesepakatan.
”Kami mencapai titik penting yang sangat kritis,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi dalam komentar yang disiarkan PressTV, sebelum pertemuan. ”Negosiasi telah mencapai kritis, situasi yang sangat sensitif, dan perlu keputusan di tingkat yang lebih tinggi.”
Sebelum bertemu Zarif semalam, John Kerry mengatakan, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Iran dan enam kekuatan dunia. Terutama, dia dan tiga Menlu dari Eropa mencoba untuk mempersempit kesenjangan.
”Saya ingin menekankan tidak ada kesepakatan pada saat ini,” ujar Kerry. ”Kami berharap untuk mencoba untuk mempersempit perbedaan ini, tapi saya tidak berpikir siapa dalam posisi bersalah, yang penting ada beberapa kesenjangan yang harus ditutup.”
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, mengatakan, bahwa pertanyaan besar dalam negosiasi itu belum terjawab. ”Perancis menginginkan kesepakatan yang kredibel mengenai program nuklir Iran,” ujarnya daam pernyataan kepada Reuters.
(mas)