AS mengaku lakukan kegiatan penyadapan di Belanda
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Dalam Negeri Belanda dan Urusan Hubungan Kerajaan, Ronald Plasterk, pada Rabu (30/10/2013) malam, mengaku menerima surat dari dinas intelijen Amerika Serikat (AS), National Security Agency (NSA), yang mengkonfirmasikan pemantauan e-mail dan lalu lintas telepon di Belanda.
Setelah munculnya reaksi negatif dari Spanyol, Jerman, dan Perancis, sejauh ini Belanda masih bersikap apatis terhadap laporan kegiatan mata-mata NSA di Eropa. Namun kini, Plasterk mengkonfirmasi laporan, bahwa mungkin NSA telah menyadap 1,8 juta panggilan telepon pada Desember tahun lalu.
"Saya mendapat konfirmasi dua jam yang lalu, di mana NSA menyatakan, bahwa laporan pemantauan jutaan panggilan telepon dan e-mail adalah benar," ujar Plasterk dalam program TV Nieuwsuur. "Namun, mereka mengatakan itu hanya menyangkut metadata, seperti siapa menghubungi siapa," lanjutnya.
Pada awal pekan ini, surat kabar Spanyol, El Mundo melaporkan, bahwa Badan Intelijen Belanda (AIVD) telah menyediakan informasi bagi NSA. Plasterk bereaksi dengan mengatakan, bahwa mereka bekerja sama dengan NSA.
"Itu tidak bisa diterima, bahwa sekutu gagal untuk mematuhi hukum Belanda," tambah Plasterk. "Bersama-sama kita memerangi terorisme, sehingga tidak dapat terjadi, bahwa pada saat yang sama mereka memantau panggilan kita. Jika mereka ingin kita untuk memantau panggilan, mereka dapat memintanya,” lanjutnya.
Setelah munculnya reaksi negatif dari Spanyol, Jerman, dan Perancis, sejauh ini Belanda masih bersikap apatis terhadap laporan kegiatan mata-mata NSA di Eropa. Namun kini, Plasterk mengkonfirmasi laporan, bahwa mungkin NSA telah menyadap 1,8 juta panggilan telepon pada Desember tahun lalu.
"Saya mendapat konfirmasi dua jam yang lalu, di mana NSA menyatakan, bahwa laporan pemantauan jutaan panggilan telepon dan e-mail adalah benar," ujar Plasterk dalam program TV Nieuwsuur. "Namun, mereka mengatakan itu hanya menyangkut metadata, seperti siapa menghubungi siapa," lanjutnya.
Pada awal pekan ini, surat kabar Spanyol, El Mundo melaporkan, bahwa Badan Intelijen Belanda (AIVD) telah menyediakan informasi bagi NSA. Plasterk bereaksi dengan mengatakan, bahwa mereka bekerja sama dengan NSA.
"Itu tidak bisa diterima, bahwa sekutu gagal untuk mematuhi hukum Belanda," tambah Plasterk. "Bersama-sama kita memerangi terorisme, sehingga tidak dapat terjadi, bahwa pada saat yang sama mereka memantau panggilan kita. Jika mereka ingin kita untuk memantau panggilan, mereka dapat memintanya,” lanjutnya.
(esn)