Oposisi Suriah ikut berunding asal Assad lengser

Rabu, 23 Oktober 2013 - 09:34 WIB
Oposisi Suriah ikut...
Oposisi Suriah ikut berunding asal Assad lengser
A A A
Sindonews.com – Kelompok oposisi atau pemberontak utama Suriah sudah mengambil keputusan dalam pembicaraan dengan 11 menteri luar negeri dari berbagai negara di London, kemarin. Hasilnya, mereka tidak akan ikut Konferensi Jenewa II untuk Suriah, kecuali jika ada syarat Presiden Bashar al-Assad lengser.

”Kita tidak bisa menjadi bagian dari mereka yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah orang-orang kami,” kata kepala oposisi Suriah, Ahmad Jarba pada konferensi pers kemarin, usai pembicaraan di London, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/10/2013).

Jarba menyatakan, bahwa pemimpin oposisi dianggap pengkhianat jika mereka setuju ikut Konferensi Jenewa II, tanpa ada syarat yang mereka tuntut. ”Jika kita mengatakan ya untuk konferensi Jenewa II, orang akan berteriak karena (kami) jatuh dalam konferensi,” ucapnya.

”Orang-orang kami telah bosan dengan janji-janji palsu dan omong kosong . Apa hak Anda meminta kami untuk memikul tanggung jawab besar ini?,” katanya lagi.

Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague menegaskan pentingnya Konferensi Jenewa II untuk menciptakan perdamaian di Suriah. ”Assad akan memainkan peran dalam terciptanya perdamaian di Suriah damai dan terciptanya demokrasi,” katanya.

Dia mengaku sudah membujuk kelompok oposisi Suriah moderat untuk ambil bagian dalam Konferensi Jenewa II, yang disebut-sebut akan digelar 23 November 2013.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, membenarkan komentar Hague. Menurutnya, bahwa perang Suriah tidak akan menang di medan perang, tapi di meja perundingan.

”Saya tidak tahu siapa pun termasuk Rusia dan negara-negara lain di wilayah yang bukan bagian dari kelompok pendukung oposisi Suriah, yang percaya bahwa ada solusi militer untuk konflik ini. Jelas kedua belah pihak akan terus berjuang, dan berjuang, dan melawan,” kata Kerry.

Kemarin, kelompok oposisi utama Suriah menggelar pertemuan di London dengan 11 menteri luar negeri. Yakni, dari Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9689 seconds (0.1#10.140)