Giliran Perancis dimata-matai AS
A
A
A
Sindonews.com – Setelah Meksiko, Perancis ternyata juga jadi sasaran penyadapan Badan Nasional Keamanan (NSA) Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, langngsung memanggil Duta Besar AS yang berada di Perancis.
Terungkapnya penyadapan NSA terhadap jutaan catatan telepon warga Perancis itu, juga bersumber dari bocoran whistleblower NSA, Edward Snowden, 30, yang jadi laporan media setempat, Le Monde, Senin (21/10/2013).
Sama seperti halnya Pemerintah Meksiko, Pemerintah Perancis juga marah atas ulah NSA. Terlebih, Perancis merupakan sekutu utama AS. ”Kegiatan dari sekutu, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima,” kata Fabius.
Menurut laporan Le Monde, sasaran penyadapan NSA adalah lembaga bisnis dan para pejabat. Selain itu, para tersangka teroris tak luput dari penyadapan NSA. Masih menurut media Perancis itu, NSA telah menyadap 70.300.000 catatan telepon di Perancis hanya dalam waktu 30 hari. Yakni, sejak 10 Desember 2013 hingga 8 Januari 2013.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Manuel Valls, mengatakan laporan ulah NSA itu telah mengejutkan Pemerintah Perancis. ”Jika mata-mata dilakukan terhadap negara sekutu di Perancis, ini benar-benar tidak dapat diterima,” ucapnya.
Sebelumnya, media Jerman, melalporkan, NSA telah menyadap e-mail mantan Presiden Meksiko, Felipe Calderon. Laporan itu juga bersumber dari bekas kontraktor NSA, Edward Snowden yang kini bersembunyi di Rusia, setelah mendapat suaka satu tahun dari Pemerintah Vladimir Putin.
Terungkapnya penyadapan NSA terhadap jutaan catatan telepon warga Perancis itu, juga bersumber dari bocoran whistleblower NSA, Edward Snowden, 30, yang jadi laporan media setempat, Le Monde, Senin (21/10/2013).
Sama seperti halnya Pemerintah Meksiko, Pemerintah Perancis juga marah atas ulah NSA. Terlebih, Perancis merupakan sekutu utama AS. ”Kegiatan dari sekutu, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima,” kata Fabius.
Menurut laporan Le Monde, sasaran penyadapan NSA adalah lembaga bisnis dan para pejabat. Selain itu, para tersangka teroris tak luput dari penyadapan NSA. Masih menurut media Perancis itu, NSA telah menyadap 70.300.000 catatan telepon di Perancis hanya dalam waktu 30 hari. Yakni, sejak 10 Desember 2013 hingga 8 Januari 2013.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Manuel Valls, mengatakan laporan ulah NSA itu telah mengejutkan Pemerintah Perancis. ”Jika mata-mata dilakukan terhadap negara sekutu di Perancis, ini benar-benar tidak dapat diterima,” ucapnya.
Sebelumnya, media Jerman, melalporkan, NSA telah menyadap e-mail mantan Presiden Meksiko, Felipe Calderon. Laporan itu juga bersumber dari bekas kontraktor NSA, Edward Snowden yang kini bersembunyi di Rusia, setelah mendapat suaka satu tahun dari Pemerintah Vladimir Putin.
(mas)