Gadis pirang di Yunani bikin 8.000 warga dunia penasaran

Sindonews.com – Gadis empat tahun berambut pirang yang muncul misterius di kamp gipsi, di Yunani, telah membuat ribuan warga di seluruh dunia penasaran. Setidaknya, 8.000 orang dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada menanyakan asal-usul gadis itu.

Maria, gadis pirang yang sudah sepekan ini jadi pembicaraan warga dunia, telah dirawat sementara oleh organisasi Senyum untuk Anak. Beberapa hari lalu, pasangan berusia 40 dan 39 tahun mengaku sebagai orang tua Maria. Namun, dari hasil tes DNA, klaim pasangan itu terbukti palsu.

Pihak berwenang di Yunani, kini berjuang untuk mencari tahu, tempat asal-usul gadis itu. ”Kami tidak memiliki petunjuk tentang [asalnya],” kata Paradalis, juru bicara organisasi itu seperti dikutip BBC, Senin (21/10/2013). ”Hal ini membuat cerita makin misterius soal gadis ini. Apa yang kami coba lakukan sekarang adalah mengandalkan ahli forensik dan antropologi untuk mencari asal-usulnya.”

Paradalis mengatakan, gadis itu kini berada di rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes kesehatan. Ada dugaan gadis itu merupakan korban penculikan. ”Dia merasa sangat senang,” kata Paradalis. ”Dia bermain dengan mainan nya dia berkomunikasi dengan pekerja sosial dan psikolog. Dia membaik dari hari ke hari.”

Otoritas Yunani juga telah meminta bantuan dari Interpol untuk mencari tahu asal-usul gadis yang membuat banyak orang penasaran itu. Marietta Palavra, pengacara pasangan yang mengklaim sebagai orang tua Maria, mengatakan, orang asing telah menyerahkan gadis misterius itu kepada kliennya, karena ibu kandungnya tidak sanggup untuk merawatnya.

Pasangan yang DNA-nya tidak cocok dengan DNA Maria, telah dituduh sebagi penculik. ”Hanya karena (tersangka) menyerahkan dokumen palsu, itu tidak bisa membuat klien saya sebagai penculik,” ujarnya kepada Associated Press di Athena.“Pasangan itu mencintai gadis itu seperti anaknya kandungnya sendiri.”

Gadis itu ditemukan selama penggerebekan narkoba dan senjata di dekat Farsala, Yunani tengah . Seorang jaksa perempuan yang ikut dalam penggerebekan itu pertama kali melihat kepala gadis itu menyembul keluar dari bawah seprai dan mengangkat tangan.