Tolak penggusuran, 5 warga Libya tewas usai bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Upaya penggusuran sebuah komplek perumahan di Libya berlangsung ricuh, sebanyak lima orang tewas sementara empat orang lainnya menderita luka-luka dalam bentok bersenjata. Demikian diungkapkan sebuah sumber keamanan Libya dalam kondisi anonimitas kepada Xinhua, Senin (21/10/2013).
"Bentrok bersenjata pecah dua hari yang lalu anatara beberapa penduduk di Kota Touche. Bentrok dipicu perselisihan atas alokasi apartemen di komplek perumahan yang baru akan dibangun oleh pemerintah," ungkap pejabat keamanan Libya. "Selama dua hari bentrok, lima orang dilaporkan tewas, sementara empat orang lainnya menderita luka-luka," ungkap pejabat tersebut.
Menurutnya, pemerintah telah mengirimkan sejumlah pasukan keamanan di Kota Touche, 1.000 km dari selatan Kota Tripoli untuk memulihkan ketertiban di kompleks perumahan. "Mereka mungkin akan berada di sana cukup lama, sebab ketegangan di lokasi kejadian masih tinggi," imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, angka kekerasan di Libya menurun, sementara kondisi keamanan cukup meningkat. Pemerintah Libya kini tengah berjuang menciptakan proliferasi senjata di Libya, sebab kondisi keamanan tak kunjung membaik pasca lengsernya mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi .
"Bentrok bersenjata pecah dua hari yang lalu anatara beberapa penduduk di Kota Touche. Bentrok dipicu perselisihan atas alokasi apartemen di komplek perumahan yang baru akan dibangun oleh pemerintah," ungkap pejabat keamanan Libya. "Selama dua hari bentrok, lima orang dilaporkan tewas, sementara empat orang lainnya menderita luka-luka," ungkap pejabat tersebut.
Menurutnya, pemerintah telah mengirimkan sejumlah pasukan keamanan di Kota Touche, 1.000 km dari selatan Kota Tripoli untuk memulihkan ketertiban di kompleks perumahan. "Mereka mungkin akan berada di sana cukup lama, sebab ketegangan di lokasi kejadian masih tinggi," imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, angka kekerasan di Libya menurun, sementara kondisi keamanan cukup meningkat. Pemerintah Libya kini tengah berjuang menciptakan proliferasi senjata di Libya, sebab kondisi keamanan tak kunjung membaik pasca lengsernya mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi .
(esn)