Hamas: 32 pengungsi Palestina tewas ditembaki penjaga pantai Libya
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Palestina mengatakan, puluhan pengungsi yang ingin kembali ke Palestina dari Suriah meninggal, setelah Penjaga Pantai Libya menembaki kapal mereka, Selasa (15/10/2013).
Perdana Menteri Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, Ismail Haniyeh, menyerukan kepada warga Palestina yang melarkan diri ke Suriah, untuk kembali ke Jalur Gaza. Menurutnya, lebih baik hidip di Gaza dari pada membuat keputusan untuk mempertaruhkan hidup di laut.
"Jangan Anda membahayakan nyawa Anda dan anak-anak Anda. Kami adalah saudara Anda. Meskipun ada blokade, kami masih punya ruang bagi keluarga dan diri Anda. Jika anda sedang mencari tempar, Jalur Gaza akan menyediakan tempat perlindungan bagi Anda," ungkap Haniyeh yang kemudian menyerukan pihak internasional untuk melakukan penyelidikan atas kematian para pengungsi Paletina tersebut.
Seruan itu datang setelah penjaga pantai Libya melepaskan tembakan kepada sebuah kapal yang membawa 374 pengungsi Palestina dari Suriah. Menurut laporan awal, setengah dari penumpang kapal yang tenggelam meninggal. Namun, Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, korban tewas dalam insiden itu tidak mencapai ratusan, hanya 32 orang. Warga Palestina yang berada di atas perahu tersebut sebelumnya tinggal di sejumlah kamp pengungsi di Suriah atau di Libya.
"Korban tewas dalam insiden itu bukan hanya warga Palestina," ungkap Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina. "Sekitar 212 orang yang berada di atas kapal tersebut selamat dan tinggal untuk sementara di Malta dan Italia," imbuh Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina.
Sementara itu, kelompok aksi untuk Palestina di Suriah mengatakan, sebanyak 200 pengungsi Palestina di Suriah berada di atas perahu tersebut. Perahu itu meninggalkan pelabuhan Zuwara pada Kamis malam.
Perdana Menteri Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, Ismail Haniyeh, menyerukan kepada warga Palestina yang melarkan diri ke Suriah, untuk kembali ke Jalur Gaza. Menurutnya, lebih baik hidip di Gaza dari pada membuat keputusan untuk mempertaruhkan hidup di laut.
"Jangan Anda membahayakan nyawa Anda dan anak-anak Anda. Kami adalah saudara Anda. Meskipun ada blokade, kami masih punya ruang bagi keluarga dan diri Anda. Jika anda sedang mencari tempar, Jalur Gaza akan menyediakan tempat perlindungan bagi Anda," ungkap Haniyeh yang kemudian menyerukan pihak internasional untuk melakukan penyelidikan atas kematian para pengungsi Paletina tersebut.
Seruan itu datang setelah penjaga pantai Libya melepaskan tembakan kepada sebuah kapal yang membawa 374 pengungsi Palestina dari Suriah. Menurut laporan awal, setengah dari penumpang kapal yang tenggelam meninggal. Namun, Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, korban tewas dalam insiden itu tidak mencapai ratusan, hanya 32 orang. Warga Palestina yang berada di atas perahu tersebut sebelumnya tinggal di sejumlah kamp pengungsi di Suriah atau di Libya.
"Korban tewas dalam insiden itu bukan hanya warga Palestina," ungkap Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina. "Sekitar 212 orang yang berada di atas kapal tersebut selamat dan tinggal untuk sementara di Malta dan Italia," imbuh Otoritas Kementerian Luar Negeri Palestina.
Sementara itu, kelompok aksi untuk Palestina di Suriah mengatakan, sebanyak 200 pengungsi Palestina di Suriah berada di atas perahu tersebut. Perahu itu meninggalkan pelabuhan Zuwara pada Kamis malam.
(esn)