Netanyahu: Kurangi sanksi bagi Iran adalah 'kesalahan bersejarah'
A
A
A
Sindonews.com – Mengurangi tekanan pada Iran atas program nuklirnya akan menjadi "kesalahan bersejarah". Demikian ditegaskan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (14/10/2013), sehari sebelum kekuatan dunia melanjutkan pembicaraan dengan Teheran soal program nuklir Iran.
"Ini akan menjadi kesalahan bersejarah, melonggarkan target tekanan sekarang, sesaat sebelum sanksi mencapai tujuan mereka. Dan, terutama sekarang, kita tidak boleh menyerah pada mereka, tetapi melanjutkan tekanan," kata Netanyahu pada pembukaan sesi parlemen musim dingin.
"Iran dapat dengan cepat memperkaya uranium dari tingkat rendah, dari 3,5 persen ke level tinggi 90 persen (dan) bersedia pada hari ini untuk menyerah pada pengayaan ke tingkat interim, 20 persen,” lanjut Netanyahu. "Ini berarti Iran bersedia memberikan sangat sedikit dan menerima banyak," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.
Netanyahu mengatakan, Iran harus memenuhi empat kondisi, sebelum ada gerakan untuk memudahkan sanksi. Empat kondisi itu adalah menghentikan semua pengayaan uranium, menghapus semua uranium yang diperkaya dari wilayah Iran, menutup fasilitas nuklir bawah tanah di Qom, dan menghentikan pembangunan reaktor plutonium.
Pada Selasa (15/10/2013), Iran dan enam negara besar di dunia yang tergabung dalam P5+1, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris, dan Perancis, plus Jerman akan melakukan pembicaraan di Jenewa.
"Ini akan menjadi kesalahan bersejarah, melonggarkan target tekanan sekarang, sesaat sebelum sanksi mencapai tujuan mereka. Dan, terutama sekarang, kita tidak boleh menyerah pada mereka, tetapi melanjutkan tekanan," kata Netanyahu pada pembukaan sesi parlemen musim dingin.
"Iran dapat dengan cepat memperkaya uranium dari tingkat rendah, dari 3,5 persen ke level tinggi 90 persen (dan) bersedia pada hari ini untuk menyerah pada pengayaan ke tingkat interim, 20 persen,” lanjut Netanyahu. "Ini berarti Iran bersedia memberikan sangat sedikit dan menerima banyak," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.
Netanyahu mengatakan, Iran harus memenuhi empat kondisi, sebelum ada gerakan untuk memudahkan sanksi. Empat kondisi itu adalah menghentikan semua pengayaan uranium, menghapus semua uranium yang diperkaya dari wilayah Iran, menutup fasilitas nuklir bawah tanah di Qom, dan menghentikan pembangunan reaktor plutonium.
Pada Selasa (15/10/2013), Iran dan enam negara besar di dunia yang tergabung dalam P5+1, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris, dan Perancis, plus Jerman akan melakukan pembicaraan di Jenewa.
(esn)