Bom bunuh diri di Afghanistan, 7 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 7 orang dilaporkan tewas, sementara tujuh orang lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri di Ibu Kota Jalabad, Provinsi Nangarhar, sisi timur Afghanistan, Sabtu (12/10/2013). Ledakan tersebut mewarnai kujungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry ke Afghanistan.
"Dua polisi dan lima warga sipil tewas, setelah seorang militan menabrakan mobil sedan yang dia kendarai ke gerbang kantor polisi di Jalabad pukul 8 pagi ini," ungkap pemerintah Provinsi Nangarhar dalam sebuah pernyataan.
"Tujuh korban tewas telah dilarikan ke rumah sakit di Kota yang berjarak 120 km dari Ibu Kota Kabul," lanjut isi pernyataan tersebut. Tidak hanya merusak pintu gerbang kantor kepolisian, ledakan itu juga merusak beberapa kendaraan dan bangunan disekitarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok militan atau pemberontak, termasuk Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban, kelompok pemberontak yang telah melakukan pemberontakan selama lebih dari satu dekade, belum membuat komentar atas serangan ini.
Seperti diketahui, sejak April lalu, pasukan keamanan Afghanistan meningkatkan operasi terhadap Taliban dan kelompok militan lainnya. Selama ini, Taliban kerap meningkatkan frekuensi serangan di musim panas. Langkah ini ditanggapi oleh kaum militan dengan serangan bom.
"Dua polisi dan lima warga sipil tewas, setelah seorang militan menabrakan mobil sedan yang dia kendarai ke gerbang kantor polisi di Jalabad pukul 8 pagi ini," ungkap pemerintah Provinsi Nangarhar dalam sebuah pernyataan.
"Tujuh korban tewas telah dilarikan ke rumah sakit di Kota yang berjarak 120 km dari Ibu Kota Kabul," lanjut isi pernyataan tersebut. Tidak hanya merusak pintu gerbang kantor kepolisian, ledakan itu juga merusak beberapa kendaraan dan bangunan disekitarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok militan atau pemberontak, termasuk Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban, kelompok pemberontak yang telah melakukan pemberontakan selama lebih dari satu dekade, belum membuat komentar atas serangan ini.
Seperti diketahui, sejak April lalu, pasukan keamanan Afghanistan meningkatkan operasi terhadap Taliban dan kelompok militan lainnya. Selama ini, Taliban kerap meningkatkan frekuensi serangan di musim panas. Langkah ini ditanggapi oleh kaum militan dengan serangan bom.
(esn)