Korut: AS lebih fokus pada latihan perang ketimbang dialog
Rabu, 09 Oktober 2013 - 20:39 WIB

Korut: AS lebih fokus pada latihan perang ketimbang dialog
A
A
A
Sindonews.com - Korea Utara (Korut) mengecam sikap Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dinilai lebih fokus pada latihan Angkatan Laut (AL) trilateral dengan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang memicu provokasi militer, ketimbang dialog. Demikian diungkapkan seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korut, seperti dilansir KCNA, kantor berita Korut, Rabu (9/10/2013).
"Washington telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan merencanakan latihan AL dengan Jepang dan Korsel yang melibatkan sebuah kapal induk dan strategi bersama menentang senjata nuklir," ungkap Jubir Kemlu Korut.
"Washington telah menolak permintaan resmi kami untuk mengadakan pembicaraan dan negosiasi tanpa prasyarat untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, demi fokus pada provokasi militer," terang Jubir Kemlu Korut
"Pyongyang sangat siap untuk dua hal, dialog dan konfrontasi," imbuhnya. Sebelumnya, Korut memperingatkan AS akan kemungkinan terjadinya bencana mengerikan akibat latihan militer masif yang mereka gelar bersama militer Korsel dan Jepang.
Jubir Tentara Rakyat Korea mengatakan, situasi di Semenanjung Korea kini kembali mencekam. "Kami memperingatkan AS, bahwa bencana yang tidak terprediksi akan semakin dekat jika posisi pasukan mereka terus mendekat. Maka, AS akan sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana mengerikan yang tak terduga, yang disebabkan oleh agresi pasukan imperialis," kata Jubir tersebut.
Namun, kemarin, bertepatan dengan dimulainya latihan bersama tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan latihan trilateral dengan AS dan Korsel dibatalkan, karena kebuntuan anggaran di Kongres AS. Pejabat dari Pasukan Bela Diri Jepang (GSDF) mengatakan, bahwa mereka diberitahu oleh pejabat dari Angkatan Darat AS, kalau latihan gabungan ini akan dibatalkan karena kebuntuan anggaran di Washington.
"Washington telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan merencanakan latihan AL dengan Jepang dan Korsel yang melibatkan sebuah kapal induk dan strategi bersama menentang senjata nuklir," ungkap Jubir Kemlu Korut.
"Washington telah menolak permintaan resmi kami untuk mengadakan pembicaraan dan negosiasi tanpa prasyarat untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, demi fokus pada provokasi militer," terang Jubir Kemlu Korut
"Pyongyang sangat siap untuk dua hal, dialog dan konfrontasi," imbuhnya. Sebelumnya, Korut memperingatkan AS akan kemungkinan terjadinya bencana mengerikan akibat latihan militer masif yang mereka gelar bersama militer Korsel dan Jepang.
Jubir Tentara Rakyat Korea mengatakan, situasi di Semenanjung Korea kini kembali mencekam. "Kami memperingatkan AS, bahwa bencana yang tidak terprediksi akan semakin dekat jika posisi pasukan mereka terus mendekat. Maka, AS akan sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana mengerikan yang tak terduga, yang disebabkan oleh agresi pasukan imperialis," kata Jubir tersebut.
Namun, kemarin, bertepatan dengan dimulainya latihan bersama tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan latihan trilateral dengan AS dan Korsel dibatalkan, karena kebuntuan anggaran di Kongres AS. Pejabat dari Pasukan Bela Diri Jepang (GSDF) mengatakan, bahwa mereka diberitahu oleh pejabat dari Angkatan Darat AS, kalau latihan gabungan ini akan dibatalkan karena kebuntuan anggaran di Washington.
(esn)