Intelijen Libanon ringkus jaringan penyelundupan manusia
A
A
A
Sindonews.com - Intelijen Angkatan Darat Libanon berhasil meringkus jaringan penyelundup manusia di Libanon. Demikian dilaporkan LBCI televisi Libanon, Selasa (8/10/2013).
LBCI memberitakan, Intelijen Angkatan Darat Libanon berhasil menangkap 13 jaringan anggota penyelundup manusia di selatan Libanon, mereka semua bertanggung jawab menyelundupkan manusia secara ilegal ke beberapa negara, termasuk sejumlah negara Eropa Timur.
Beberapa anggota jaringan tersebut berasal dari Kota Akkar dan wilayah utara Tripoli. Para penyelundup ini mendapat keuntungan setelah berhasil menyakinkan para pencari suaka untuk memberikan sejumlah uang sebagai biaya perjalanan.
Selama bertahun-tahun banyak warga Libanon nekat berlayar mencari suaka ke sejumlah negara. Mereka terbuai dengan tawaran Abu Saleh, warga Irak yang telah berhasil membantu 500 warga miskin dari wilayah utara Libanon untuk masuk ke Australia.
Sayangnya, tidak sedikit nasib para pencari suaka yang berujung pada kematian.Pada 27 September lalu, kapal pencari suaka dari Timur Tengah yang mengangkut ratusan pencari suaka, termasuk 68 warga Libanon, karam setelah berlayar dari Libanon menuju Australia. Sebanyak 28 warga Libanoon tewas, 18 orang selamat, dan 29 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang. Sejumlah korban selamat telah dipulangkan ke Libanon dengan menggunakan pesawat.
LBCI memberitakan, Intelijen Angkatan Darat Libanon berhasil menangkap 13 jaringan anggota penyelundup manusia di selatan Libanon, mereka semua bertanggung jawab menyelundupkan manusia secara ilegal ke beberapa negara, termasuk sejumlah negara Eropa Timur.
Beberapa anggota jaringan tersebut berasal dari Kota Akkar dan wilayah utara Tripoli. Para penyelundup ini mendapat keuntungan setelah berhasil menyakinkan para pencari suaka untuk memberikan sejumlah uang sebagai biaya perjalanan.
Selama bertahun-tahun banyak warga Libanon nekat berlayar mencari suaka ke sejumlah negara. Mereka terbuai dengan tawaran Abu Saleh, warga Irak yang telah berhasil membantu 500 warga miskin dari wilayah utara Libanon untuk masuk ke Australia.
Sayangnya, tidak sedikit nasib para pencari suaka yang berujung pada kematian.Pada 27 September lalu, kapal pencari suaka dari Timur Tengah yang mengangkut ratusan pencari suaka, termasuk 68 warga Libanon, karam setelah berlayar dari Libanon menuju Australia. Sebanyak 28 warga Libanoon tewas, 18 orang selamat, dan 29 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang. Sejumlah korban selamat telah dipulangkan ke Libanon dengan menggunakan pesawat.
(esn)