Korut kecam pakta militer baru Korsel-AS
A
A
A
Sindonews.com - Korea Utara (Korut) mengecam pembentukan pakta militer baru antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS), Senin (7/10/2013). Pembentukan pakta tersebut bertujuan melindungi Korsel dari potensi serangan nuklir dan ancaman kehancuran.
Komite Reunifikasi Damai Korut (CPK) menentang dengan keras kesepakatan itu dan menganggap hal itu sebagai sebuah provokasi serius yang akan mendorong kawasan Semenanjung Korea ke ambang pintu perang nuklir.
"Manuver militer terbaru itu akan menciptakan krisis yang serius di semenanjung Korea dan akan menjadi sebuah kotak yang mudah terbakar oleh penilaian yang atau sebuah kecelakaan yang dapat memicu perang nuklir, " kata CPK dalam sebuah pernyataan yang dirilis KCNA, kantor berita Korut.
"Jika musuh terus menciptakan sebuah plot menentang kami, maka kami akan meluncurkan serangan pencegahan tanpa ampun yang akan membuat mereka hancur," imbuh CPK.
Seperti diketahui, awal Oktober ini, Korsel dan AS sepakat untuk mengambil sejumlah langkah antisipasi dengan menggunakan kemampuan militer yang tersedia, jika mereka mendeteksi serangan nuklir dari Korut.
Sebelumnya, Menhan AS Chuck Hagel telah menandatangani sebuah pakta strategis baru, Strategi Pencegahan yang disesuaikan terhadap ancaman nuklir Korut dan pemusnah massal. Hagel menekankan, bahwa rencana tersebut mencakup semua senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia Korut. Sebab, menurut pejabat pertahanan Korsel, Korut memiliki 5 ribu ton senjata kimia.
Komite Reunifikasi Damai Korut (CPK) menentang dengan keras kesepakatan itu dan menganggap hal itu sebagai sebuah provokasi serius yang akan mendorong kawasan Semenanjung Korea ke ambang pintu perang nuklir.
"Manuver militer terbaru itu akan menciptakan krisis yang serius di semenanjung Korea dan akan menjadi sebuah kotak yang mudah terbakar oleh penilaian yang atau sebuah kecelakaan yang dapat memicu perang nuklir, " kata CPK dalam sebuah pernyataan yang dirilis KCNA, kantor berita Korut.
"Jika musuh terus menciptakan sebuah plot menentang kami, maka kami akan meluncurkan serangan pencegahan tanpa ampun yang akan membuat mereka hancur," imbuh CPK.
Seperti diketahui, awal Oktober ini, Korsel dan AS sepakat untuk mengambil sejumlah langkah antisipasi dengan menggunakan kemampuan militer yang tersedia, jika mereka mendeteksi serangan nuklir dari Korut.
Sebelumnya, Menhan AS Chuck Hagel telah menandatangani sebuah pakta strategis baru, Strategi Pencegahan yang disesuaikan terhadap ancaman nuklir Korut dan pemusnah massal. Hagel menekankan, bahwa rencana tersebut mencakup semua senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia Korut. Sebab, menurut pejabat pertahanan Korsel, Korut memiliki 5 ribu ton senjata kimia.
(esn)