Pria Tunisia diekstradisi ke AS atas rencana bom NATO
A
A
A
Sindonews.com – Nizar Trabelsi, 43, seorang mantan pemain sepakbola profesional Tunisia, diekstradisi dari Belgia ke Amerika Serikat. Dia diekstradisi untuk menghadapi tuduhan rencana bom bunuh diri di pangkalan NATO.
Trabelsi, ditangkap di Belgia dua hari, setelah serangan 11 September 2001 di AS. Dia dihukum oleh pengadilan Belgia pada tahun 2003 atas tuduhan merencanakan untuk melakukan bom bunuh diri di pangkalan NATO, di mana para tentara AS bertugas.
Menurut Pengadilan di Washington, AS, Trabelsi juga menghadapi tuduhan bersekongkol untuk membunuh orang AS di luar negeri, berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal dan mendukung sebuah organisasi teroris asing.
Namun, melalui pengacaranya, Trabelsi mengaku tidak bersalah. FBI, kemarin, mengatakan Trabelsi diduga bertemu dengan pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden pada musim semi tahun 2001. Dia dituduh menjadi sukarelawan untuk serangan bom bunuh diri terhadap fasilitas AS.
”Menurut dakwaan, Trabelsi diduga memperoleh bahan kimia di Eropa dan kemudian bergabung dengan orang lain untuk merencanakan serangan, ke sebuah fasilitas militer yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat,” kata piha FBI, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC, Jumat (4/10/2013).
”Menurut surat dakwaan itu, ia berbicara dengan Muhammad Aref, anggota berpangkat tinggi dan perencana militer al- Qaeda,” lanjut pernyataan itu.
Pengacara Trabelsi belum memberikan komentar atas sejumlah dakwaan yang disampaikan FBI.
Trabelsi, ditangkap di Belgia dua hari, setelah serangan 11 September 2001 di AS. Dia dihukum oleh pengadilan Belgia pada tahun 2003 atas tuduhan merencanakan untuk melakukan bom bunuh diri di pangkalan NATO, di mana para tentara AS bertugas.
Menurut Pengadilan di Washington, AS, Trabelsi juga menghadapi tuduhan bersekongkol untuk membunuh orang AS di luar negeri, berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal dan mendukung sebuah organisasi teroris asing.
Namun, melalui pengacaranya, Trabelsi mengaku tidak bersalah. FBI, kemarin, mengatakan Trabelsi diduga bertemu dengan pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden pada musim semi tahun 2001. Dia dituduh menjadi sukarelawan untuk serangan bom bunuh diri terhadap fasilitas AS.
”Menurut dakwaan, Trabelsi diduga memperoleh bahan kimia di Eropa dan kemudian bergabung dengan orang lain untuk merencanakan serangan, ke sebuah fasilitas militer yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat,” kata piha FBI, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC, Jumat (4/10/2013).
”Menurut surat dakwaan itu, ia berbicara dengan Muhammad Aref, anggota berpangkat tinggi dan perencana militer al- Qaeda,” lanjut pernyataan itu.
Pengacara Trabelsi belum memberikan komentar atas sejumlah dakwaan yang disampaikan FBI.
(mas)