Kabinet PM Italia di ujung tanduk

Sindonews.com - Perdana Menteri Italia, Enrico Letta telah menghadapi mosi tidak percaya di tubuh kabinetnya sendiri. Dia menyerahkan nasib kabinetnya di tangan parlemen yang akan menggelar voting, apakah akan terus dipertahankan atau dibubarkan.

Kabinet pimpinan Letta merupakan gabungan dari orang-orang Partai Demokrat atau partai sayap kiri pimpinan Letta dan orang-orang dari Partai Kebebasan Rakyat (PDL) pimpinan Berlusconi. Letta mengatakan kepada Senat, bahwa runtuhnya kabinet pemerintah bisa berakibat fatal bagi negara.

Voting penentuan nasib kabinet Letta digelar parlemen, setelah Silvio Berlusconi memerintahkan menteri-menteri dari partainya hengkang dari kabinet Letta. Letta sebelumnya menolak pengunduran diri dari lima menteri PDL.

Berlusconi, mantan perdana menteri Italia sebelumya, telah menuduh Letta terlibat dalam “pebunuhan” karier politiknya melalui jalur hukum. Berlusconi terjerat hukum atas tuduhan penipuan pajak pada bulan Agustus tahun lalu.

”Meskipun saya memahami risiko yang saya ambil, saya telah memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan Letta,” kata Berlusconi.

Banyak spekulasi, bahwa Letta akan mendapatkan dukungan penuh dari parlemen untuk mempertahankan kabinetnya. Sedangkan Berlusconi diprediksi akan mengalami kekalahan yang memalukan. ”Kita akan lihat apa yang terjadi. Kita akan mendengarkan pidato Letta dan kemudian kami akan memutuskan,” kata Berlusconi.