Disamakan teroris, pemberontak Suriah tersinggung
A
A
A
Sindonews.com - Koalisi Oposisi Suriah, tersinggung dengan pidato Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, di Sidang Majelis Umum PBB. Sebab, pidato Moulem menyebut, pemberontak yang diperangi tentara Presiden Bashar al-Assad tak ubahnya seperti teroris.
Melalui sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (1/10/2013), Koalisi Oposisi Suriah, menyatakan pidato al-Moulem menyesatkan. ”Para ekstremis dan teroris tidak mewakili oposisi,” bunyi pernyataan mereka yang tersinggung dengan pidato al-Moualem.
”Para teroris melakukan pekerjaan rezim (Assad).Mereka menakut-nakuti masyarakat lokal, secara langsung dan aktif menyerang pemimpin moderat, dan mengobarkan perang sektarian untuk menakut-nakuti upaya rakyat yang mendukung kaum moderat,” lanjut pernyataan Koalisi Oposisi Suriah.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, mengatakan, kondisi sebenarnya yang terjadi di Suriah adalah perang melawan teroris. Dia mengklaim, tindakan keras Pemerintah Bashar al-Assad terhadap pemberontak ekstremis juga meniru langkah AS dalam memberangus teroris.
”Orang-orang New York telah menyaksikan penghancuran dari terorisme, dan dibakar dengan api ekstrimisme dan pertumpahan darah, dengan cara yang sama kita lakukan di Suriah,” kata al-Moualem, mengacu pada serangan 11 September 2001 yang dilakukan jaringan al-Qaeda, yang meruntuhkan gedung World Trade Center di New York dan merusak Pentagon.
”Bagaimana bisa beberapa negara korban terorisme seperti Suriah, mengklaim memerangi terorisme tapi mendukung (teroris) di negara saya?,” sindir al-Moualem.
Melalui sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (1/10/2013), Koalisi Oposisi Suriah, menyatakan pidato al-Moulem menyesatkan. ”Para ekstremis dan teroris tidak mewakili oposisi,” bunyi pernyataan mereka yang tersinggung dengan pidato al-Moualem.
”Para teroris melakukan pekerjaan rezim (Assad).Mereka menakut-nakuti masyarakat lokal, secara langsung dan aktif menyerang pemimpin moderat, dan mengobarkan perang sektarian untuk menakut-nakuti upaya rakyat yang mendukung kaum moderat,” lanjut pernyataan Koalisi Oposisi Suriah.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, mengatakan, kondisi sebenarnya yang terjadi di Suriah adalah perang melawan teroris. Dia mengklaim, tindakan keras Pemerintah Bashar al-Assad terhadap pemberontak ekstremis juga meniru langkah AS dalam memberangus teroris.
”Orang-orang New York telah menyaksikan penghancuran dari terorisme, dan dibakar dengan api ekstrimisme dan pertumpahan darah, dengan cara yang sama kita lakukan di Suriah,” kata al-Moualem, mengacu pada serangan 11 September 2001 yang dilakukan jaringan al-Qaeda, yang meruntuhkan gedung World Trade Center di New York dan merusak Pentagon.
”Bagaimana bisa beberapa negara korban terorisme seperti Suriah, mengklaim memerangi terorisme tapi mendukung (teroris) di negara saya?,” sindir al-Moualem.
(mas)