4 demonstran Sudan tewas diberondong tembakan
4 demonstran Sudan tewas diberondong tembakan
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pria bersenjata telah mengumbar tembakan yang menewaskan empat warga Sudan yang terlibat dalam demonstrasi besar untuk menentang kenaikan harga minyak. Ribuan demonstran berkabung untuk empat demonstran yang tewas ditembak.
”Penembak diketahui menembaki para demonstran di Khartoum Bahri, Khartoum, dan Omdurman selama demonstrasi besar Jumat,” demikian pernyataan Kepolosian Sudan, pada Sabtu (28/9/2013), yang dirilis kantor berita resmi SUNA. ”Akibat penembakan itu, empat warga sipil tewas,” lanjut pernyataan polisi.
Ini adalah pertama kalinya polisi telah mengkonfirmasikan, bahwa warga sipil telah ditembak mati sejak ribuan orang turun ke jalan selama lima hari terakhir. Para demonstran yang marah dengan kebijakan kenaikan harga minyak menuntut lengsernya Pemerintahan Presiden Omar al–Bashir yang sudah berkuasa 24 tahun.
Demonstrasi di mulai Senin lalu, setelah pemerintah membatalkan subsidi bahan bakar minyak yang memicu kenaikan harga minyak.
Polisi sebelumnya mengatakan, bahwa 29 orang tewas namun tidak memberikan rincian. Kelompok hak asasi internasional mengatakan, 50 tewas setelah ditembak di kepala dan dada pada Selasa dan Rabu.
Ribuan pelayat memadati jalan untuk mengawal ambulans yang membawa jenazah salah satu demonstran, Salah Mudathir, 28, untuk dimakamkan.
Mudathir adalah seorang farmakolog dari keluarga yang berpengaruh di dunia bisnis dan politik. ”Dia dibunuh dengan peluru yang menembus jantungnya tadi malam,” kata salah satu kerabat korban.
”Penembak diketahui menembaki para demonstran di Khartoum Bahri, Khartoum, dan Omdurman selama demonstrasi besar Jumat,” demikian pernyataan Kepolosian Sudan, pada Sabtu (28/9/2013), yang dirilis kantor berita resmi SUNA. ”Akibat penembakan itu, empat warga sipil tewas,” lanjut pernyataan polisi.
Ini adalah pertama kalinya polisi telah mengkonfirmasikan, bahwa warga sipil telah ditembak mati sejak ribuan orang turun ke jalan selama lima hari terakhir. Para demonstran yang marah dengan kebijakan kenaikan harga minyak menuntut lengsernya Pemerintahan Presiden Omar al–Bashir yang sudah berkuasa 24 tahun.
Demonstrasi di mulai Senin lalu, setelah pemerintah membatalkan subsidi bahan bakar minyak yang memicu kenaikan harga minyak.
Polisi sebelumnya mengatakan, bahwa 29 orang tewas namun tidak memberikan rincian. Kelompok hak asasi internasional mengatakan, 50 tewas setelah ditembak di kepala dan dada pada Selasa dan Rabu.
Ribuan pelayat memadati jalan untuk mengawal ambulans yang membawa jenazah salah satu demonstran, Salah Mudathir, 28, untuk dimakamkan.
Mudathir adalah seorang farmakolog dari keluarga yang berpengaruh di dunia bisnis dan politik. ”Dia dibunuh dengan peluru yang menembus jantungnya tadi malam,” kata salah satu kerabat korban.
(mas)
Explore More