Rouhani inginkan kesepakatan nuklir dalam beberapa bulan ke depan
Kamis, 26 September 2013 - 08:32 WIB

Rouhani inginkan kesepakatan nuklir dalam beberapa bulan ke depan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, dirinya ingin agar Iran mencapai kesepakatan mengenai program nuklir dengan negara kekuatan dunia dalam tiga sampai enam bulan ke depan. Dirinya juga mengakui, bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei telah memberikannya kekuasaan untuk menegosiasikan masalah ini.
"Sebuah resolusi atas masalah ini akan menjadi titik awal untuk mempermudah hubungan Iran dengan Amerika Serikat (AS)," ungkap Rouhani kepada Washington Post, Kamis (26/9/2013). "Satu-satunya jalan untuk untuk melangkah ke depan adalah menetapkan waktu yang singkat untuk melakukan negosiasi," jawab Rouhani ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.
"Semakin pendek waktu, akan semakin menguntungkan bagi semua pihak. Kalau Iran menginginkan waktu selama tiga bulan, tapi jika itu terlaksana dalam enam bulan, itu masih bagus. Yang jadi pertanyaan adalah bulan, bukan tahun," ungkap Rouhani.
Rouhani mengatakan, meskipun AS dan Iran telah menjadi musuh selama bertahun-tahun, tapi dirinya melihat sebuah masa depan bagi hubungan kedua negara. "Kami membutuhkan sebuah titik awal dan saya pikir itu adalah masalah nuklir," ungkapnya.
Rouhani melanjutkan, setelah solusi masalah nuklir terselesaikan, tidak ada hal lain yang mustahil.
Hari ini, Iran dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan P5+1 (lima negara anggota tetap DK PBB + Jerman) untuk membahas program pengayaan uranium Teheran. Iran menutus Menteri Luar Negerinya, Mohammad Javad Menlu Zarif untuk bertemu dengan Menlu AS, John Kerry serta diplomat Inggris, Perancis, Rusia, China dan Jerman di New York.
"Sebuah resolusi atas masalah ini akan menjadi titik awal untuk mempermudah hubungan Iran dengan Amerika Serikat (AS)," ungkap Rouhani kepada Washington Post, Kamis (26/9/2013). "Satu-satunya jalan untuk untuk melangkah ke depan adalah menetapkan waktu yang singkat untuk melakukan negosiasi," jawab Rouhani ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.
"Semakin pendek waktu, akan semakin menguntungkan bagi semua pihak. Kalau Iran menginginkan waktu selama tiga bulan, tapi jika itu terlaksana dalam enam bulan, itu masih bagus. Yang jadi pertanyaan adalah bulan, bukan tahun," ungkap Rouhani.
Rouhani mengatakan, meskipun AS dan Iran telah menjadi musuh selama bertahun-tahun, tapi dirinya melihat sebuah masa depan bagi hubungan kedua negara. "Kami membutuhkan sebuah titik awal dan saya pikir itu adalah masalah nuklir," ungkapnya.
Rouhani melanjutkan, setelah solusi masalah nuklir terselesaikan, tidak ada hal lain yang mustahil.
Hari ini, Iran dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan P5+1 (lima negara anggota tetap DK PBB + Jerman) untuk membahas program pengayaan uranium Teheran. Iran menutus Menteri Luar Negerinya, Mohammad Javad Menlu Zarif untuk bertemu dengan Menlu AS, John Kerry serta diplomat Inggris, Perancis, Rusia, China dan Jerman di New York.
(esn)