Semua sandera bebas, pasukan Kenya kuasai mal
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kenya mengatakan, pasukan keamanannya telah menguasai mal di Nairobi dari serbuan gerilyawan al-Shabab, yang mereka sebut sebagai teroris. Semua sandera di dalam mal juga sudah berhasil dibebaskan.
Penguasaan mal dari kelompok bertopeng yang telah membantai 62 orang (bukan 68 orang seperti klaim Pemerintah Kenya sebelumnya), terjadi setelah dilakukan pengepungan selama tiga hari. Sekitar 10 orang tersangka serangan maut sudah ditangkap.
“Pasukan kami menyisir lantai demi lantai mal, mencari siapa pun yang tertinggal. Kami percaya bahwa semua sandera telah dibebaskan,” kata Kementerian Dalam Negeri Kenya melalui akun Twitter-nya, Selasa (24/9/2013), seperti dikutip Reuters.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, bahwa pengepungan terhadap gerilyawan al-Shabab di mal selama tiga hari dinyatakan berakhir. Sudah tidak ada lagi perlawanan dari para gerilyawan.
”Pasukan khusus kami ada di dalam gedung memeriksa setiap ruangan. Kami berpikir bahwa setiap orang, para sandera, telah dievakuasi, tapi kami tidak ingin mengambil risiko,” kata Manoah Esipisu, seorang juru bicara Pemerintah Kenya, sebagaimana dilansir al-Jazeera.
Kelompok bersenjata asal Somalia, al-Shabab, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan yang juga telah memakan korban jiwa sekitar 62 orang, dan membuat 200 orang lainnya terluka. Kelompok itu nekat membantai puluhan pengunjung mal di Kenya, sebagai balasan atas intervensi militer Kenya di Somalia.
Penguasaan mal dari kelompok bertopeng yang telah membantai 62 orang (bukan 68 orang seperti klaim Pemerintah Kenya sebelumnya), terjadi setelah dilakukan pengepungan selama tiga hari. Sekitar 10 orang tersangka serangan maut sudah ditangkap.
“Pasukan kami menyisir lantai demi lantai mal, mencari siapa pun yang tertinggal. Kami percaya bahwa semua sandera telah dibebaskan,” kata Kementerian Dalam Negeri Kenya melalui akun Twitter-nya, Selasa (24/9/2013), seperti dikutip Reuters.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, bahwa pengepungan terhadap gerilyawan al-Shabab di mal selama tiga hari dinyatakan berakhir. Sudah tidak ada lagi perlawanan dari para gerilyawan.
”Pasukan khusus kami ada di dalam gedung memeriksa setiap ruangan. Kami berpikir bahwa setiap orang, para sandera, telah dievakuasi, tapi kami tidak ingin mengambil risiko,” kata Manoah Esipisu, seorang juru bicara Pemerintah Kenya, sebagaimana dilansir al-Jazeera.
Kelompok bersenjata asal Somalia, al-Shabab, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan yang juga telah memakan korban jiwa sekitar 62 orang, dan membuat 200 orang lainnya terluka. Kelompok itu nekat membantai puluhan pengunjung mal di Kenya, sebagai balasan atas intervensi militer Kenya di Somalia.
(esn)